Mohon tunggu...
Daniel Glen
Daniel Glen Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Budaya Pop

Sukanya membaca, menulis, menggambar, mendengarkan musik dan menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"If Anything Happens I Love You" (2020): Film Animasi Keluarga Bertema Tragedi Penembakan di Sekolah

26 Mei 2022   18:51 Diperbarui: 27 Mei 2022   13:51 1437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersikap ramah dan mengucapkan salam kepada orang lain. Sumber: istockphoto.com/BraunS

Kasus penembakan di sekolah Amerika Serikat kembali terjadi.

Tragedi yang terjadi pada Selasa (24/5) di Robb Elementary School, Texas kemarin itu memakan 21 korban jiwa yang 19 di antaranya adalah anak-anak dan 2 lainnya adalah guru wanita yang berusaha melindungi anak-anak tersebut.

Pelaku penembakan adalah seorang remaja berusia 18 bernama Salvador Ramis yang juga telah meninggal dalam baku tembak dengan polisi.

Dari penuturan teman-teman dan rekan kerja pelaku, ia adalah seorang pemurung, penyendiri, dan jarang bersosialisasi.

Namun ada pula mantan teman sekolahnya yang menyebutnya sebagai orang aneh, bukan korban perundungan seperti yang diberitakan bahwa ia pernah di-bully di sekolah karena pakaiannya hingga membuatnya menjadi sering bolos kelas.

Kejadian ini langsung mengingatkan saya kepada film If Anything Happens I Love You (2020) yang saya tonton beberapa minggu sebelumnya di Netflix.

Film ini meraih penghargaan Academy Awards ke-93 atau yang biasa dikenal dengan Piala Oscar 2021 di kategori Best Animated Short Film.

Menceritakan tentang sepasang suami istri yang berjuang bangkit dari kesedihan sepeninggalan putri tunggal mereka yang menjadi korban penembakan di sekolah.

Sungguh menyedihkan memang membayangkan perasaan menjadi orangtua yang ditinggalkan oleh anak semata wayang pula akibat peristiwa semacam itu.

Tentang Filmnya...

Salah satu adegan penting dalam film. Sumber: mommiesdaily.com
Salah satu adegan penting dalam film. Sumber: mommiesdaily.com
Film akan dibuka dengan memperlihatkan sepasang suami istri yang sering bertengkar sebagai upaya dalam mengatasi trauma kehilangan putri mereka.

Kemudian penonton akan dibawa kembali ke masa ketika putri mereka baru lahir saat sang ibu menemukan baju anaknya di mesin cuci.

Putri mereka adalah anak periang yang bercita-cita menjadi pemain sepak bola dan mendapat dukungan serta kasih sayang penuh dari kedua orangtuanya.

Namun di suatu hari setelah ulang tahunnya yang kesepuluh, anak tersebut akhirnya pergi ke sekolahnya untuk terakhir kalinya.

Sebelum meninggal, ia mengirimkan pesan terakhir kepada orangtuanya yang bertuliskan "If anything happens I love you" (kalau ada sesuatu terjadi, aku sayang kalian)

Menurut saya, film animasi berdurasi sekitar 8 menit ini sungguh sangat bagus.

Tidak mengherankan jika menang Oscar karena memang tema film yang dalam ini dipadukan dengan animasi yang sederhana serta scoring yang apik.

Scoring atau musik dalam musik ini juga sangat memperkuat kesedihan yang ada.

Lagu 1950 - King Princess cukup membuat saya merinding karena kesedihan dalam nostalgia pasangan tersebut menjadi semakin tergambarkan.

Uniknya lagi di film ini meskipun tanpa dialog kita bisa menangkap emosi yang dirasakan para tokoh karena adanya peran dari bayangan setiap tokoh.

Bayangan tersebut adalah refleksi dari kondisi hati yang mereka rasakan saat ini. Bayangan ini juga merupakan tokoh penting yang akan hadir di sepanjang film.

Misalnya saat di adegan pembuka, digambarkan suami istri tersebut makan di meja yang sama tetapi di posisi meja yang berseberangan.

Itu menggambarkan bahwa sedang ada perselisihan di antara mereka.

Sembari makan dalam diam, bayangan mereka berdua kemudian muncul mengisi jarak antara mereka lalu saling bertengkar setelah kehilangan putri mereka.

Namun pada akhirnya, sikap tersebut membuat sedih sang anak yang lalu berusaha mendamaikan kedua orang tuanya agar ikhlas dalam menerima kenyataan yang ada.

Akhir kata...

Bersikap ramah dan mengucapkan salam kepada orang lain. Sumber: istockphoto.com/BraunS
Bersikap ramah dan mengucapkan salam kepada orang lain. Sumber: istockphoto.com/BraunS
Film ini mengajarkan kepada kita bahwa berdukacita akan kepergian anggota keluarga tersayang itu wajar dan manusiawi.

Tetapi hidup akan tetap terus berjalan dan jangan sampai dukacita tersebut justru menghalangi kita dalam melanjutkan hidup.

Meskipun berat, namun kita harus terus berjuang agar mereka yang telah pergi juga bisa pergi dengan bahagia melihat kita masih bisa produktif dan bahagia di dunia.

Selain itu seperti yang dilansir dari Kompas.com Butterfly Effect adalah

Suatu aksi kecil yang dapat memulai rangkaian peristiwa yang menyebabkan efek lebih besar dan tidak terduga.

Maka dari itu bersikap baiklah kepada orang lain karena pengalaman perundungan yang dialami pelaku mungkin adalah salah satu dari rentetan pengalaman lainnya yang akhirnya mendorongnya melakukan tindakan keji tersebut.

"Satu hal baik, seperti memberikan senyuman tulus atau sapaan hangat akan membuat hari orang lain menjadi cerah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun