Mohon tunggu...
Daniel Glen
Daniel Glen Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Budaya Pop

Sukanya membaca, menulis, menggambar, mendengarkan musik dan menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Hari Bumi 2022: Sampai Kapan Kita Bisa Rayakan?

23 April 2022   22:06 Diperbarui: 29 April 2022   12:43 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penguin terjebak di bongkahan es akibat melelehnya gunung es di Kutub Selatan (Sumber: Anna Yung/Flickr.com) 

Seharusnya kita tidak perlu khawatir karena bumi memiliki siklus yang berulang seperti Zaman Es yang sudah terjadi sebanyak lima kali.

Tetapi karena penggunaan bahan bakar fosil yang berlebih sepertinya kita perlu untuk mulai introspeksi diri karena Zaman Es yang dinantikan atau setidaknya proses menuju ke sana yang ditandai dengan hawa-hawa dingin tidak akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan.

Malah justru bumi akan semakin panas dan gunung-gunung es tersebut akan meleleh total pada akhirnya.

Apa Dampaknya kalau Gunung Es Tersebut Meleleh?

Ilustrasi penguin terjebak di bongkahan es akibat melelehnya gunung es di Kutub Selatan (Sumber: Anna Yung/Flickr.com) 
Ilustrasi penguin terjebak di bongkahan es akibat melelehnya gunung es di Kutub Selatan (Sumber: Anna Yung/Flickr.com) 
Gunung es dan lautan beku yang ada di Kutub Selatan dan Kutub Utara menampung miliaran ton air yang apabila mencair akan menaikkan level permukaan air di seluruh dunia.

Berdasarkan berita di CNN Indonesia, melelehnya gunung es terbesar di Antartika (Kutub Selatan) sejak Juli 2017 mengakibatkan kenaikan 1 triliun ton air dalam 3 tahun terakhir.

Kalau dihitung secara matematis (semoga perhitungannya saya ga salah hehe), artikel tersebut mengatakan air sebanyak 150 miliar itu setara dengan mengisi 60 juta kolam renang ukuran olimpiade.

Standarnya 1 kolam renang ukuran olimpiade itu memiliki volume air sebanyak 2.500.000 L. Jika dikali 60 juta berarti volume airnya sebanyak 150 triliun liter. 

Nah karena 1 liter itu setara dengan 0,001 meter kubik (m3) maka kalau 150 triliun liter itu berarti setara dengan 150 miliar meter kubik (m3).

Karena meter kubik itu untuk perhitungan balok/ruang, maka kita turunkan jadi meter persegi untuk menghitung bidang datar.

Dengan perhitungan 1 meter kubik sama dengan 100 meter persegi (m2) maka 150 miliar meter kubik sama dengan 15 triliun meter persegi (m2).

Setelah perhitungan matematika yang lumayan jelimet itu, mari kita telusuri lebih dalam lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun