Mohon tunggu...
Daniel Dwi
Daniel Dwi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Potensi Individu dan Nilai

23 Mei 2016   12:36 Diperbarui: 23 Mei 2016   12:52 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada dasarnya, pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, pelatihan ketrampilan dan pembangunan karakter. Artinya, dengan menuntut pendidikan, individu akan mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan.  Pengetahuan dan ketrampilan inilah yang dapat kita sebut sebagai potensi  individu. Potensi individu inilah yang dapat digunakan oleh generasi-generasi muda saat ini untuk membangun Bangsa Indonesia di masa depan.

Untuk mencitrakan potensi individu, sistem pendidikan membuat adanya “nilai” yang menakar pengetahuan dan ketrampilan tersebut. Sehingga secara implisit,potensi individu akan berbanding lurus dengan “nilai” yang didapat dari siswa tersebut. Nilai hanyalah takaran, dan  potensi individu adalah  inti nya.

Potensi Individu dan Nilai
Potensi Individu dan Nilai
Ujian Nasional adalah salah satu cara dari pemerintah untuk menguji kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan menguji kualitas pendidikan, secara langsung pemerintah menguji potensi individu dari generasi-generasi muda yang nantinya akan menjadi pemimpin bangsa. Dari tahun ke tahun, Ujian Nasional dilakukan dengan sistem keamanan yang selalu ditingkatkan.

Namun, selalu saja terjadi kecurangan kecurangan pada Ujian Nasional. Hal ini membuktikan bahwa, generasi muda saat ini lebih mementingkan “nilai” yang hanyalah sebuah takaran, daripada “potensi individu” yang lebih berharga daripada itu. Mereka berpikir bahwa mencontek adalah cara instan untuk mendapatkan nilai yang tinggi, dan mereka melupakan potensi diri mereka sendiri yang seharusnya lebih berguna.

Dalam jangka waktu pendek, negara tidak akan merasakan dampak negatif. Namun, dalam jangka waktu panjang, dampak negatif ini dapat terjadi di berbagai sektor. Sebagai contoh, 10 tahun setelah ini, siswa-siswa yang dulunya pernah mencontek akan melamar pekerjaan. Namun, tidak ada tempat yang dapat menerima mereka, karena mereka kurang berpotensi. Dengan begitu, jumlah pengangguran akan terus meningkat karena kualitas potensi sumber daya manusia yang kurang.

people-skills-57429a5d159773890f3e8e3d.jpg
people-skills-57429a5d159773890f3e8e3d.jpg
Agar hal ini tidak terjadi, generasi muda seharusnya sadar, bahwa ‘nilai’ hanyalah sebuah takaran untuk ‘potensi diri’ seseorang. Generasi muda seharusnya sadar, yang lebih dibutuhkan adalah potensi diri pada suatu kehidupan. Dalam dunia pekerjaan, nilai mu pada saat menjalani sekolah sudah tidak dilihat, namun potensi diri yaitu pengetahuan dan keterampilan mu akan selalu disorot oleh lingkungan pekerjaan mu. Nilai hanyalah membantu mu sedikit saat memasuki dunia pekerjaan.

Sehingga, berhentilah melakukan kecurangan, carilah potensi dirimu dalam masa sekolah mu. Sehingga kamu dapat lulus dengan nilai yang baik. Maka, dunia pekerjaan yang indah akan menantimu. Dan kita dapat membangun Bangsa Indonesia ini menjadi lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun