Mohon tunggu...
Daniel Christofer Panjaitan
Daniel Christofer Panjaitan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa Kolese Kanisius Jakarta

Seorang siswa kelas 12 SMA Kanisius Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Canisius Wind Ensemble, Wadah Pendidikan Karakter Kolese Kanisius Jakarta

9 Desember 2024   08:56 Diperbarui: 9 Desember 2024   11:56 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kolese Kanisius Jakarta. Sekolah yang terletak di daerah Menteng ini telah mencetak ribuan orang-orang berprestasi selama awal berdirinya pada tahun 1927. Di antara gedung - gedung pencakar langit Jakarta, sekolah ini berdiri dengan tujuan untuk menempa pemimpin-pemimpin bangsa. Dengan semboyan Ad Maiorem Dei Gloriam atau "Demi semakin besarnya kemuliaan Tuhan", Kolese Kanisius Jakarta merupakan suatu sekolah dengan konsep pendidikan untuk menciptakan pemimpin-pemimpin yang melayani. Sekolah ini tidak hanya menawarkan pendidikan akademis yang mumpuni, tetapi juga mendidik siswa secara mental dan pikiran melalui kegiatan-kegiatan non akademik.

Satu diantara berbagai kegiatan-kegiatan yang ditawarkan oleh sekolah ini adalah suatu ekstrakurikuler sekaligus komunitas bernama Canisius Wind Ensemble. Disingkat menjadi CWE, komunitas ini adalah komunitas musik dengan fokus kepada instrumen-instrumen alat tiup. Komunitas ini merupakan salah satu kebanggaan Kolese Kanisius yang seringkali menjadi pikiran pertama banyak orang ketika mengingat nama "Kanisius". Komunitas CWE sendiri terdiri dari 7 alat musik utama, yaitu Flute, Clarinet, Saxophone, Trumpet, French Horn, Trombone dan Tuba. Dengan memadukan 7 alat musik tersebut, Canisius Wind Ensemble telah membawa nama sekolah dan membanggakan Kanisius ratusan kali. CWE mempunyai rekor yang cukup mengesankan bagi sebuah komunitas dan ekstrakurikuler sekolah. Dari awal komunitas ini berdiri sampai dengan sekarang, CWE telah tampil di berbagai panggung, mulai dari misa di gereja sampai dengan istana negara. Prestasi-prestasi yang dicetak oleh CWE telah terdengar sampai ke telinga banyak orang. Tidak jarang juga CWE menjadi sebab mengapa seseorang mengenal nama Kolese Kanisius Jakarta.

Meskipun benar CWE telah membangun reputasi dan ketenaran dengan prestasi-prestasinya, hal yang membuat komunitas/ekstrakurikuler musik ini benar - benar memukau bukanlah rekornya yang telah tampil di banyak tempat. Sebagai ekstrakurikuler, CWE memberikan murid-murid Kolese Kanisius tempat untuk mengembangkan minat dan bakat mereka terhadap musik. Tetapi sebagai komunitas, CWE mengajak para muridnya yang memiliki niat teguh dan sudah lumayan bisa memainkan alat musik untuk ikut membawa nama sekolah dan membanggakan Kanisius. CWE sendiri mengutamakan kedisiplinan dan juga tekad dari para murid untuk mau belajar alat musik daripada kemahiran mereka dalam bermain. Banyak murid yang mendaftar ke ekstrakurikuler CWE dengan pengetahuan musik yang masih sangat minimum. Tidak jarang murid-murid baru tidak bisa membaca not balok yang menjadi media penulisan partitur-partitur lagu-lagu CWE. Untuk itu, CWE telah menyiapkan pelatih-pelatih handal yang telah berpengalaman dalam dunia musik. Tetapi, hal tersebut tidak akan ada gunanya apabila para murid sendiri tidak bertekad untuk belajar. Oleh karena itu, CWE memilah anggotanya berdasarkan mereka yang mau berkembang dan memiliki niat dibandingkan dengan kemahiran dalam dunia musik. 

Canisius Wind Ensemble, sebagai ekstrakurikuler maupun komunitas dari Kolese Kanisius Jakarta, tidak hanya menampilkan prestasi yang memukau dengan performance di panggung besar tetapi juga menjadi wadah bagi para murid Kolese Kanisius mendapatkan pelajaran-pelajaran nilai kedisiplinan. Melalui CWE, para murid tidak hanya menjadi seorang musisi yang mahir dalam memainkan alat musik tetapi juga menjadi seseorang yang berkarakter pemimpin dan memiliki jiwa penuh tekad dengan sikap ulet dan disiplin. CWE menjadi bukti nyata dari penerapan nilai-nilai kepemimpinan yang diajarkan di Kolese Kanisius. CWE menjadi media untuk mendidik para murid Kolese Kanisius untuk menjadi tidak hanya pemimpin yang mumpuni, tetapi juga yang melayani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun