Pengalaman saya budidaya lele di desa Nogosari kota Salatiga, saya memulai usaha ini pada usia 17 tahun.Â
Mengpa budidaya lele menguntungkan? karena di Indonesia pasokan lele belum memenuhi pasaran dan proses pemijahannya cukup mudah.
Ikan lele merupakan ikan air tawar yang banyak dikonsumsi masyarakat indonesia. Ikan lele mengandung protein tinggi, asam lemak sehat, rendah lemak, dan tentunya memiliki rasa yang enak untuk dikonsumsi.Â
Dalam memulai budidaya lele, hal pertama yang harus disiapkan adalah kolam pemijahan, kolam pemijahan dapat berupa kolam cor, terpal atau plastik. Selain itu kunci dalam budidaya lele adalah indukan lele. Jika ingin menghasilkan benih yang berkualitas, maka dari itu rawatlah indukan lele. Cara merawat merawat indukan lele cukup mudah, hanya dengan memberi pakan yang mengandung protein tinggi seperti pelet, keong, bekicot, kepiting sungai, dan udang. Tergantung bahan apa saja yang tersedia di daerah anda. Kolam indukan lele yang baik memiliki ketiggian sekitas 60-100 cm
Lanjut menuju proses pemijahan, siapkan kolam diisi air jernih dengan ketinggian 20-40 cm dan beri kakaban berupa ijuk atau jaring paranet untuk tempat induk lele bertelur.Â
Setelah siap, masukkan induk jantan dan betina yang siap pijah ke dalam kolam. Induk yang siap pijah mempunyai ciri kelamin berwarna merah keungu-unguan dan perut besar melebar untuk betina sedangkan induk jantan siap pijah memiliki kelamin panjang dengan titik merah di ujungnya.
Proses perkawinan berlangsung satu malam, pada pagi hari pindah induk lele ke kolam induk. Terlihat butiran telur pada kakaban, berarti proses perkawinan sukses.
proses penetasan berlangsung selama 1 sampai 3 hari, pada hari ke-5 benih lele lapar karena kantung makanan benih lele habis, berilah cacing sutera selama 14 - 21 hari, saat benih lele berusia 21 hari terlihat beberapa benih yang besar, inilah yang disebut bongsoran. Lele yang memiliki ukuran besar bersifat kanibal, untuk menghindari kanibal pada benih lele, maka dari itu lele harus disortir sesuai ukuran masing - masing.
sebelum proses penyortiran, siapkan kolam dengan air yang berumur 3 hari. Benih lele yang disortir memiliki ukuran 1, 2-3, 3-4, 3-5 cm. Pisahkan benih lele ke setiap kolam, mulai usia ini lele dapat diberi pakan berupa pelet. Saat memberi pelet, disarankan untuk merendan dahulu pelet dengan air, tujuannya agar pelet tidak mengembang di dalam perut lele yang berakibat kematian.
Dalam tahap ini, hal yang perlu diperhatikan adalah kepadatan benih pada kolam, jika kolam terlalu padat kadar oksigen dalam air kurang untuk kebutuhan lele dapat berakibat kematian, untuk menanggulanginya kita dapar gunakan pompa udara (aerator) atau dengan cara memberi air mancur kecil pada setiap kolam. Hal lain yang perlu diperhtikan adalah suhu, suhu normal untuk benih lele 28 - 30 derajat celsius, suhu pada kolam lele dipengaruhi oleh musim, tinggi air, dan kepadatan benih pada kolam. Kolam yang menampung benih padat, suhu yang dimiliki relatif tinggi. Kadar ph pada air juga penting, kadar ph yang normal untuk benih lele sekitar 7-8. Jangan sampai ph air kurang dari 7 disebut dalam kondisi asam karena memicu perkembangan bakteri dan jamur yang bersifat parasit. Sementara itu, ph diatas 7 diartikan kondisi basa dan  masih aman untuk benih lele.  maka dari itu penting menjaga kebersihan kolam. Setiap minggu ukuran lele bertambah antara 0,7-1 cm.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H