Mohon tunggu...
daniel awigra
daniel awigra Mohon Tunggu... -

Saatnya memulai peziarahan. Memulai adalah separuh dari dua pekerjaan terbesar di dunia. Yang lain adalah mengakhiri. Tanpa pernah memulai, tidak pernah ada kata mengakhiri. Peziarahanku adalah ziarah nyanta di BUMI MANUSIA yang kutuangkan dalam untaian-untain aksara. Walaupun dunia sudah berlimpah kata tanpa makna, namun tetap saja, menuliskan peziarahanku adalah salah satu usaha memulai suatu pekerjaan untuk keabadian. Dalam prosa, essai, sajak, lagu, maupun cerpen, aku hadir. Lebih jauh lihat www.awigra.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Semangat Lady Gaga Untuk 2011

4 Januari 2011   05:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:59 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika melihat (menilik apa yang terjadi pada tahun 2010) ke belakang, aku menemukan sosok baru yang aku kagumi. Dia adalah: Lady Gaga. Bagiku, pemilik nama Stefani Joanne Angelina Germanotta (28 Maret 1986) lahir dari perkawinan filosofis antara globalisasi dan kreativitas.

Globalisasi yang membuat dunia menjadi semakin memampat (dimensi ruang dan waktu) yang pada akhirnya mengumpulkan orang-orang dari seluruh penjuru dunia dalam satu kampung global. Di sana selalu ada persaingan cara melihat realitas, nilai-nilai, selera, dan sebagainya yang didorong oleh mekanisme pasar, di mana publik adalah juri akhirnya. Entah adil atau tidak persaingan itu, setidaknya hukum Darwin berlaku di sini yakni "Survival of the Fittest".

Di satu sisi, globalisasi membuka peluang siapa saja untuk mempengaruhi ruang hidup bersama. Namun di sisi yang lain, globalisasi -dalam arti ekonomi- juga menyebabkan pemiskinan karena dia hadir untuk menguasai  akses dan aset vital (sebut saja siapa yang menguasai tambang-tambang minyak, emas, dan sumber mineral lainnya). Setelah menguasai aset dan akses penting tersebut kemudian pelaku-pelaku globalisasi menutupnya bagi akses publik melalui berbagai mekanisme. Dari sanalah pemiskinan itu berasal.

Apa yang bisa menembus tertutupnya aset dan akses tersebut? Jawabannya bagiku adalah kreativitas. Walau pilihan jawaban lain itu ada, misalnya melakukan berbagai proyek-proyek nasionalisasi. Aku lebih memilih kreativitas karna sejatinya dia menyumbang warna berbeda pada kampung global itu. Kreativitas bisa hanya mewarnai, mencorat-coret, atau bahkan mengubah status quo itu sendiri. Dan kreativitas adalah jalan damai yang mengandalkan kemampuan kekuatan pikiran, rasa dan kehendak untuk mengubah sesuatu.

Melalui kreativitas, dunia ibarat dihipnotis sosok Gaga. Gaga bisa menghebohkan dunia musik lantaran dia tahu apa yang setiap orang inginkan, yaitu kebebasan. "I'm beautiful in my way, 'cause God makes no mistakes, I'm on the right track baby, I was Born This Way," tulisnya pada awal tahun 2011, meneguhkan 7,5 juta lebih penggemarnya di twitter-nya.

Apa sebenarnya yang membuat aku menaruh kredit tinggi terhadap Gaga adalah kemampuannya melihat realitas dunia dan ia mampu menyelipkan hasil kreativitasnya Dari sana, dunia melihat ada yang lain dari pada yang lain dalam diri Gaga. Yang berbeda itu adalah totalitasnya dalam dunia hiburan. Dia tidak hanya menulis lagu, menyanti, membawa warna musik baru, namun dia juga mengemas semua itu dalam penampilan panggungnya. Ayahnya sendiri menilai putrinya sudah gila ketika melihat penampilan Gaga menggunakan g-string motif macan tutul dalam penampilan perdananya. Semangat kebebasan inilah yang benar-benar dijiwai seorang Gaga. Dari sana tak heran jika Gaga meraih berbagai penghargaan bergengsi di jagad panggung musik dunia.

Semangat kebebasan Gaga diperoleh ketika ia belajar bermain piano sejak usia empat tahun sampai ia masuk sekolah musik di New York University's Tisch School of the Arts. "Once you learn how to think about art, you can teach yourself," katanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun