Budaya Bali yang kuat sampai saat ini bisa dibilang sebagai salah satu alasan mengapa banyak orang yang ingin berkunjung. Biasanya untuk benar-benar merasakan dan tahu mengenai budaya Bali, kebanyakan dari kita mengunjungi desa-desa yang masih tradisional.
Di Bali sendiri sangat banyak desa yang masih terasa tradisionalitasnya dan layak untuk dikunjungi, salah satunya adalah Desa Tenganan. Desa yang berlokasi di Karangasem, Bali ini sebelum tahun 1970an diketahui oleh para antropologis sebagai salah satu desa terpencil yang ada di nusantara.
Masyarakat Desa Tenganan atau yang juga disebut Bali Aga tersebut masih melaksanakan berbagai tradisi leluhurnya sampai sekarang. Salah satunya adalah peraturan tentang menetap, hanya mereka yang lahir di desa ini yang boleh tinggal dan menjadi anggota desa setempat.
Sebuah protokol ketat mengenai pernikahan di antara kelompok keluarga telah mengarahkan orang Tenganan melalui bahaya genetik perkawinan campuran, meskipun dengan meningkatnya kontak dengan dunia luar aturan-aturan ini agak longgar.
Tak hanya budayanya, bentuk bangunan rumah dan tata desa mereka juga masih tradisional. Rumah-rumah mereka dibangun di kedua sisi, utara hingga selatan dengan pintu-pintu terbuka di atasnya. Pintu masuk rumah sempit, hanya memungkinkan satu orang masuk atau keluar pada satu waktu.
Penduduk desa juga dikenal memiliki banyak talenta, terutama menenun kain mereka sendiri yang disebut kain gringsing, yang hanya tersedia di sana. Pengunjung juga dapat mengagumi kerajinan ukiran dan daun lontar.
Buat kamu yang ingin merasakan keunikan dari Desa Tenganan, kamu bisa mengunjunginya secara langsung atau bisa juga memakai berbagai jasa tur yang tersedia di Bali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H