Mohon tunggu...
dap center
dap center Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

Hanya seorang yang suka menulis, meneliti dan malakukan pengabdian kepada masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Uji Petik Ekosistem Ekonomi Kreatif Kabupaten Pati

15 September 2024   12:48 Diperbarui: 15 September 2024   12:54 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pati, 13 Semptember 2024 - Ketua STMIK AKI Pati Daniel Alfa Puryono, S.Kom., M.Kom satu-satunya akademisi Pati yang ikut menandatangani Berita Acara Uji Petik Ekosistem Ekonomi Kreatif Kabupaten Pati bersama dengan pelaku ekonomi kreatif, PJ Bupati Pati serta TIM dari  Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI. Sebelumnya Ketua STMIK AKI juga sudah beberapakali mendampingi pengisian borang mandiri dan mengikuti Focus Group Discussion (FGD) untuk membersipakan penilian tersebut.

Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif merukapan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong kebangkitan ekonomi kreatif dan memfasilitasi para pelaku ekonomi kreatif juga pelaku UMKM dalam bereksplorasi dan mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif yang memiliki nilai tambah dan nilai jual yang tinggi.

Pada kegiatan uji petik PMK3I yang dilakukan selama 2 hari. TIM Kerja dari Kemenparekraf melaksanakan verifikasi lapangan kepada para pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Pati. Seperti  berkunjung ke tempat bandeng Rindang Juwana, batik bakaran, dan ke tempat kesenian kethoprak Siswo Budoyo. Mereka juga telah berkunjung ke Kebun Kopi PTPN I Regional 3 Jollong, Kopi Jerahi serta ke Sanggar Paringga Jati Raras.

Foto Bersama/dok. pri
Foto Bersama/dok. pri
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Pati Rekso Suhartono mengatakan, ada 3 subsektor unggulan untuk menjadikan Pati sebagai kabupaten ekonomi kreatif. Yaitu subsektor seni pertunjukan menjadi lokomotif atau penggerak serta kuliner dan kriya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun