Otak manusia adalah teknologi yang luar biasa, karena bisa aktif selama 24 jam. Yang membuat kita bisa berpikir tanpa dibatasi ruang dan waktu,
Apa yang dihasilkan manusia adalah sebuah kreatifitas melalui pemikiran logis, kritis serta atas dorongan intuisi dan perasaan dan penuh pertimbangan dari berbagai aspek. Disinilah letak mendasar jika manusia disebut teknologi yang sesungguhnya, berbeda dengan AI yang adalah hasil pemikiran kritis, dan kreatifitas manusia.
Pengembangan dunia digitalisasi yang kita kenal dengan nama "Neuromorphic Computing adalah sistim yang Meniru Otak Manusia" manusia dengan seratus milyard saraf otak mampu mengembangkan Komputasi neuromorfik meniru struktur dan fungsi otak manusia melalui perangkat keras dan algoritma yang dirancang khusus.
Di otak manusia, neuron berkomunikasi satu sama lain melalui sinyal listrik dan kimia dalam jaringan kompleks yang dapat memproses informasi secara paralel. Neuromorphic chips (chip neuromorfik) dirancang untuk meniru proses ini dengan menggunakan "neuron buatan" dan "sinapsis buatan" yang memungkinkan mereka untuk melakukan berbagai hal (Dwi Nur Karin) bukti keberhasilan manusia dalam pengembangan AI dapat kita lihat Perusahaan teknologi besar Google, Microsoft, dan Amazon, dalam produk dan layanan, seperti pencarian web, pengenalan suara dan wajah, dan penerjemahan bahasa serta memahami bahasa manusia. Selain itu, Perusahaan teknologi besar juga menggunakan AI untuk mengembangkan asisten virtual, seperti Siri oleh Apple dan Alexa . Dengan demikian, AI telah mengubah pola aktifitas manusia diberbagai bidang ( Ajeng Hanifa Zahra Ceasar; dalam https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-bandaaceh/baca-artikel/16443/Artificial-Intelligence.html )
Tujuan dari AI sendiri yaitu meniru kecerdasan manusia untuk melakukan beragam tugas yang kompleks seperti pengenalan pola, ucapan, ramalan, dan diagnosis medis. AI sendiri digunakan dalam aplikasi berbasis navigasi seperti Uber, asisten suara seperti Siri, layanan streaming video, perangkat IoT, dan di mesin pencari Google dan Bing.
Keuntungan dan Risiko Artificial Intelligence
Keuntungan utama dari penggunaan kecerdasan buatan ini adalah kemampuannya untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam berbagai bidang. AI dapat memproses data secara cepat dan akurat, mengidentifikasi pola yang sulit dideteksi oleh manusia, dan mengambil keputusan berdasarkan analisis data yang mendalam. Ini dapat menghasilnya penghematan waktu dan biaya, serta meningkatkan kualitas layanan produk. Selain itu, AI dapat digunakan untuk menjalankan tugas-tugas berulang secara otomatis, memungkinkan manusia untuk fokus pada pekerjaan yang lebih kreatif, dan berpikir strategis.
Di sisi lain, risiko utama yang terkait dengan AI adalah potensi kehilangan pekerjaan manusia akibat otomatisasi. Ketika tugas-tugas rutin digantikan oleh AI, pekerja manusia dalam beberapa sektor mungkin kehilangan pekerjaan mereka. Selain itu, kekhawatiran tentang privasi dan keamanaan data juga muncul karena AI dapat digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyimpan data pribadi dalam skala besar. Dalam pengembangan dan penggunaan AI, perlu ada perhatian yang memastikan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat secara luas.
Cara Manusia Mengimbangi Artificial Intelligence
Untuk mengimbangi hal tersebut, manusia perlu mengembangkan kemampuan yang tidak dapat ditiru oleh AI, yaitu empati, kreativitas, dan kecerdasan emosional. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan oleh manusia untuk mengembangkan kemampuan tersebut:
- Pelajari keterampilan yang memerlukan kecerdasan emosional dan kreativitas, seperti seni, musik, dan sastra. Mengembangkan keterampilan tersebut dapat membantu manusia mempertahankan keunggulan dalam hal kreativitas dan inovasi.
- Tingkatkan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain dan memahami banyak perspektif. Kemampuan ini dapat membantu manusia dalam bekerja sama dengan AI dan membuat keputusan yang lebih baik.
- Pelajari tentang teknologi AI dan bagaimana ia dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi. Dengan memahami teknologi AI, manusia dapat mengambil keputusan yang lebih baik tentang cara menggunakan dan mengintegrasikan teknologi AI dalam pekerjaan.
- Pelajari tentang isu-isu etika dan privasi yang terkait dengan penggunaan teknologi AI. Manusia perlu mempertimbangkan dampak penggunaan teknologi AI pada masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
- Berpikir kritis dan kreatif dapat membantu manusia dalam mengembangkan solusi yang baru dan inovatif untuk masalah yang kompleks. Hal ini juga dapat membantu manusia dalam mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang tidak dapat ditangani oleh AI.
- Tingkatkan keterampilan analitis untuk dapat mengumpulkan dan menganalisis data secara efektif. Dengan mengembangkan kemampuan ini, manusia dapat memahami data dan mengambil keputusan yang lebih baik dalam menghadapi masalah yang kompleks.
Dalam bekerja dengan AI, penting untuk memahami bahwa AI hanya alat dan bukan solusi sempurna sehingga manusia perlu mengembangkan kemampuan-kemampuan yang tidak dapat ditiru oleh AI. Hal ini akan membantu manusia mempertahankan keunggulannya dan menggunakan AI secara bijak untuk meningkatkan efisiensi, kinerja bisnis, serta menghasilkan pandangan baru yang dapat membantu membuat keputusan yang lebih baik.