Pengenalan SSID & inSSIDer
SSID atau Service Set identifier adalah tempat mengisikan nama dari access point yang akan disetting atau identitas (nama) pengenal yang digunakan pada suatu Wireless LAN, baik itu AP (Access Point) ataupun Wireless Router. Apabila klien komputer akan mengakses jaringan, cukup dengan memilih SSID terkait, maka klien akan terhubung dengan jaringan (saat scanning jaringan). Biasanya SSID untuk tiap Wireless Access Point itu berbeda. Untuk keamanan jaringan Wireless bisa juga SSID nya di hidden sehingga user dengan wireless card tidak bisa mendeteksi keberadaan jaringan wireless tersebut dan tentunya mengurangi risiko di hack oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
inSSIDer adalah software yang berguna untuk memindai jaringan dalam jangkauan antena Wi-Fi komputer Anda, melacak kekuatan sinyal dari waktu ke waktu, dan menentukan pengaturan keamanan mereka (termasuk apakah atau tidak mereka dilindungi oleh password). inSSIDer, di sisi lain, bekerja dengan mempesona pada kedua Vista dan XP, dan ini open-source untuk boot. Access Point adalah sebuah perangkat jaringan yang berisi sebuah transceiver dan antena untuk transmisi dan menerima sinyal ke dan dari clients remote. Dengan access points (AP) clients wireless bisa dengan cepat dan mudah untuk terhubung kepada jaringan LAN kabel secara wireless.
Alat yang digunakan :
- Perangkat Keras
- Laptop
- Perangkat Lunak
- Operating System Windows XP SP2 or higher
- Microsoft .Net framework 3.5 or higher
- Aplikasi inSSIDer 2.1
Prosedur Pengamatan :
- Instalasi Aplikasi inSSIDer.
1.Menginstal terlebih dahulu aplikasi inSSIDer 2.1Â atau versi lebih tinggi lebih bagus. Jika belum punya download terlebih dahulu, cari link download di google.com disana banyak yang share link downloadnya.
2.Jika sudah ada, instal dengan klik 2x selanjutnya ikuti langkah berikutnya.
3.Kemudian akan muncul pop-up message untuk pemberitahuan penginstalan. Lalu klik Next.
4.Pilih direktori yang akan dipakai, Pilih Everyone (supaya bisa dipakai semua orang), lalu klik Next.
5.Validasi dalam penginstalan inSSIDer 2.1
6.Tunggu sampai proses instalasi inSSIDer 2.1 selesai.
- Pengamatan kuat sinyal Access Point (AP) yang ada.
1.Carilah tempat yang memungkinkan adanya Access Point. Pasti jika kita memakai laptop pada network listnya, seperti dibawah ini.
2.Jalankan inSSIDer 2.1.
3.Pengamatan kuat sinyal akan dilakukan pada kampus Polines. Pada network list yang dilakukan oleh inSSIDer. Dalam pengamatan ini dilakukan pada 2 tempat yang berbeda.
Hasil Capture Pada Tempat 1
Analisa :
Berdasarkan hasil pengamatan pada insider, jumlah AP yang dapat ditangkap inSSIDer yaitu ada 11 AP yang menyediakan akses internet. Daya sinyal masing – masing AP selalu berubah – ubah secara dinamis dalam jarak tertentu.
Pada pengamatan yang dilakukan di depan ruang tata usaha, AP dengan daya yang paling kuat adalah polines_smartcampus_81 dengan RSSI -57 dB dan yang paling lemah adalah SuperWifi-WEB dengan RSSI -75 dB dikarenakan polines_smartcampus_81 memang diletakkan oleh petugas di hall ruang tata usaha sehingga daya yang dipancarkan oleh AP tersebut sangatlah besar.
Menurut hasil capture dari inSSIDer, polines_smartcampus_81 bekerja pada frekuensi 2,4 GHz; Vendor: CISCO-Linksys, LLC; Security: Open (berarti tidak menggunakan password untuk sambung ke AP); dengan MAC address 00:25:9C:26:FE:E8; polines_smartcampus_81 berada pada channel 6. Channel ini digunakan untuk memudahkan pengidentifikasian dan mengurangi interferensi frekuensi yang dipancarkan Access Point.
Dengan ketidakstabilan pada kekuatan sinyal yang dipancarkan oleh AP dan yang diterima pada inSSIDer hal ini mengakibatkan proses koneksi ke internet terganggu, terbukti ketika mengakses internet melalui polines_smartcampus_81.
Hasil Capture Pada Tempat 2
Analisa :
Berdasarkan hasil pengamatan pada insider, jumlah AP yang dapat ditangkap inSSIDer yaitu ada 22 AP yang menyediakan akses internet. Daya sinyal masing – masing AP selalu berubah – ubah secara dinamis dalam jarak tertentu.
Pada pengamatan yang dilakukan di depan Ruang Sidang Direktur, AP dengan daya yang paling kuat adalah polines_smartcampus_104 dengan RSSI -63 dB dan yang paling lemah adalah SuperWifi-WEB dengan RSSI -82 dB dikarenakan polines_smartcampus_104 memang diletakkan oleh petugas di Ruang Sidang Direktur sehingga daya yang dipancarkan oleh AP tersebut sangatlah besar. Ada banyak AP yang tertera pada hasil scan inSSIDer seperti polines_smartcampus_67, polines_smartcampus_86, dll. Tetapi pada AP yang lain tidak memberi layanan akses internet dengan baik.
Menurut hasil capture dari inSSIDer, polines_smartcampus_104 bekerja pada frekuensi 2,4 GHz; Vendor: TP-LINK Technologies CO., LTD; Security: Open (berarti tidak menggunakan password untuk sambung ke AP); dengan MAC address 94:0C:6D:EA:CF:F0; polines_smartcampus_104 juga berada pada channel 1. Channel ini digunakan untuk memudahkan pengidentifikasian dan mengurangi interferensi frekuensi yang dipancarkan Access Point. Dari hasil pengamatan yang sudah diketauhi bahwa kedua Access Point ini tidak diberi keamanan jaringan atau password, ini mengakibatkan akan terganggunya jaringan internet yang diakses dikarenakan klien/pengguna yang lain bebas mengakses Access Point ini.
Jadi dapat disimpulkan bahwa :
- inSSIDer selain menampilkan parameter kuat sinyal dalam dBm secara grafis, juga menampilkan banyak informasi lain seperti Channel yang dipakai AP, RSSI (Received Signal Strength Indication), Security, Mac Address dari AP, Max Rate, Vendor, Network Type, Posisi Lattitude & Longttitude (jika device support GPS).
- inSSIDer Mendeteksi Access Point lebih bagus daripada Wireless Card PC atau Laptop.
- Parameter jarak bukan satu satunya faktor terpenting dalam penerimaan kuat sinyal Access Point yang menyediakan akses internet, melainkan pada spesifikasi perangkat yang dipakai untuk memancarkan sinyal tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H