Kegiatan ini mendapatkan sambutan positif dari warga Desa Karangrowo. Salah satu peserta, Ibu-ibu PKK, menyatakan rasa terima kasihnya atas pengetahuan dan keterampilan baru yang diberikan. "Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa UNNES yang telah berbagi ilmu dan keterampilan ini. Sekarang kami memiliki ide untuk memulai usaha sendiri dengan memanfaatkan limbah minyak jelantah," kata Ibu Novi selaku ibu lurah Desa Karangrowo.
Dengan adanya program ini, diharapkan Desa Karangrowo dapat menjadi contoh desa yang berhasil memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi produk bernilai ekonomis, sekaligus mendorong munculnya UMKM baru yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Kegiatan sosialisasi dan edukasi ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang telah dilakukan oleh mahasiswa UNNES GIAT 9. Selain membantu warga dalam mengelola limbah, program ini juga bertujuan untuk memberikan solusi yang inovatif dan berkelanjutan bagi masalah lingkungan dan ekonomi di masyarakat pedesaan.
Mahasiswa GIAT 9 berharap, kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di desa-desa lain, sehingga manfaat dari pengolahan limbah minyak jelantah ini dapat dirasakan lebih luas dan membawa dampak positif bagi lingkungan dan perekonomian masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H