Mohon tunggu...
Danica Herminia Santana
Danica Herminia Santana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hello, my name is Danica Herminia and this is my page

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN Unnes Membuat Inovasi UMKM Baru di Desa Karangrowo: Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi Bernilai Ekonomis

28 Juli 2024   12:09 Diperbarui: 28 Juli 2024   12:20 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi dan Edukasi Pengolahan Limbah Minyak Jelantah menjadi Llilin Aromaterapi di Desa Karangrowo/dokpri

Karangrowo, 14 Juli 2024 - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang tergabung dalam kelompok GIAT 9 mengadakan sosialisasi dan edukasi mengenai pengolahan limbah minyak jelantah menjadi bahan kerajinan lilin aromaterapi di Desa Karangrowo. Kegiatan ini dilakukan bersama dengan ibu-ibu anggota Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) setempat. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengolahan limbah rumah tangga serta menciptakan peluang usaha baru bagi warga desa.

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Dalam kegiatan ini, mahasiswa GIAT 9 UNNES memberikan pemahaman kepada warga mengenai dampak negatif dari pembuangan minyak jelantah secara sembarangan, yang dapat mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan. Para mahasiswa kemudian memperkenalkan alternatif yang lebih bermanfaat, yakni mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi.

"Kami melihat potensi besar dari minyak jelantah yang biasanya dianggap sebagai limbah rumah tangga. Dengan pengolahan yang tepat, minyak ini dapat diubah menjadi lilin aromaterapi" ujar Koordinator UNNES GIAT 9, Helfi Julia.

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Para peserta diajarkan cara mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi. Proses ini melibatkan beberapa tahap, mulai dari penyaringan minyak untuk menghilangkan kotoran, pencampuran minyak dengan bahan-bahan lain seperti minyak jelantah, pewangi (essential oil), dan pewarna (krayon bekas), dan stearic acid sebagai pengeras minyak jelantah, kemudian mencetak lilin dalam berbagai bentuk menarik. Mahasiswa juga menekankan pentingnya menjaga kualitas produk agar lilin yang dihasilkan aman digunakan dan memiliki aroma yang menyenangkan.

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Selain memberikan pelatihan teknis, mahasiswa GIAT 9 juga memberikan pengetahuan tentang strategi pemasaran dan manajemen usaha kecil. Hal ini bertujuan untuk membantu ibu-ibu PKK Desa Karangrowo dalam mengembangkan usaha kecil menengah (UMKM) yang berbasis pada produk lilin aromaterapi.

"Kami berharap, melalui pelatihan ini, ibu-ibu PKK dapat memanfaatkan peluang ini untuk meningkatkan ekonomi keluarga mereka. Lilin aromaterapi buatan mereka bisa dipasarkan di pasar lokal maupun online, sehingga menciptakan sumber pendapatan baru" tambah koordinator UNNES GIAT 9, Yuliana Ainur Habibah.

Kegiatan ini mendapatkan sambutan positif dari warga Desa Karangrowo. Salah satu peserta, Ibu-ibu PKK, menyatakan rasa terima kasihnya atas pengetahuan dan keterampilan baru yang diberikan. "Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa UNNES yang telah berbagi ilmu dan keterampilan ini. Sekarang kami memiliki ide untuk memulai usaha sendiri dengan memanfaatkan limbah minyak jelantah," kata Ibu Novi selaku ibu lurah Desa Karangrowo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun