Optimalisasi UMKM Jamur Tiram di Desa Sumberanyar sebagai Dinamisator Ekonomi di Tengah Pandemi

Pandemi global Covid-19 yang mewabah disemua negara dunia telah banyak mempengaruhi semua sektor kehidupan masyarakat. Di Indonesia, hampir semua sektor mengalami dampak terutama ekosistem ekonomi yang selama ini telah menjadi tumpuan masyarakat. 

Lebih lanjut, pandemi Covid-19 telah membuat terjadinya pelambatan sektor ekonomi di Indonesia dengan berbagai turunannya. Sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang merupakan bagian terpenting dari sektor ekonomi sangat merasakan dampaknya.

Salah satu UMKM yang menjadi sasaran kami yaitu UMKM Jamur Tiram milik Pak Tentrem yang berada di Desa Sumberanyar. Maka dari itu, kami Mahasiswa PMM UMM Kelompok 76 berinisiatif untuk meningkatkan kegiatan UMKM Jamur Tiram dan mengembangkan strategi pemasaran di masa pandemi Covid-19. 

Dalam mengembangkan usaha Pak Tentrem kami membantu dalam proses pembuatan log jamur tiram sampai memasarkan produknya melalui platform digital yaitu media social serta memberikan edukasi pemasaran yang baik.

Pendampingan pelatihan pemasaran jamur tiram melalui sosial media (Dokpri)

Dalam memasarkan produk Jamur Tiram Pak Tentrem melalui platform digital media sosial, kami memberikan sebuah marketplace di salah satu platform yang ada di media sosial. Kami memberikan nama marketplace tersebut dengan nama @jamurtiram_ikmdinaiz. 

Tentunya dengan dibuatnya marketplace tersebut, kami berharap agar produk UMKM Pak Tentrem dapat dikenali oleh masyarakat luas dan mengembangkan proses pemasaran yang dapat dilakukan secara online.

Membantu proses pembuatan log jamur tiram dari tahap mencamur bahan sampai tahap dimasukkan ke dalam wadah (dokpri)

Tahap pemantauan perkembangan jamur tiram  (dokpri)

Pada hari kamis, tepatnya tanggal (06/01/2022) kami membantu Pak Tentrem dalam memproduksi Jamur Tiram dari tahap pembuatan media log jamur sampai tahap pemantauan pertumbuhan jamur tiram. 

Pembuatan log jamur tiram yang berada di UMKM milik Pak Tentrem ini sangatlah sederhana dan tradisional. Sehingga dalam proses pembuatannya beliau tidak pernah menggunakan mesin melainkan menggunakan tenaga sendiri.