Mohon tunggu...
Dania ShofiaPutri
Dania ShofiaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatnya Angka Pengangguran yang disebabkan Minimnya Lapangan Pekerjaan di Era Bonus Demografi

22 Agustus 2023   04:05 Diperbarui: 22 Agustus 2023   04:18 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bonus demografi merupakan suatu keadaan di mana penduduk yang masuk ke dalam usia produktif (15-64 tahun) jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan penduduk usia tidak produktif. Arti dari usia produktif tidak akan bermakna jika sumber daya yang ada tidak memiliki kualitas yang cukup.

Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan bonus demografi Indonesia akan terus meningkat dan mencapai puncaknya pada 2025. Hal ini menjadi tantangan bagi Indonesia yang berpeluang untuk menikmati bonus demografi. Menurut Muhadjir, pemerintah saat ini sangat berfokus untuk membangun lapangan pekerjaan agar bonus demografi bisa dimanfaatkan dengan baik. "Karena kalau tidak, maka pemerintah akan kehilangan momentum, kita akan kehilangan momentum di masa bonus demografi sekarang ini," imbuhnya.
Akan tetapi, kasus meningkatnya angka pengangguran tidak bisa diabaikan oleh pemerintah. Pada umumnya tingkat pengangguran cenderung lebih tinggi dihadapi oleh negara berkembang. Peningkatan angka pengangguran di Indonesia tentu saja disebabkan lapangan pekerjaan yang sedikit. Banyak lulusan perguruan tinggi akan tetapi tidak semua lulusan perguruan tinggi dapat tertahan di dunia kerja, akibatnya akan mendorong terjadinya peningkatan pengangguran. Namun, penyebab lainnya yaitu yerjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) akibat krisis ekonomi, kemajuan teknologi sehingga menggantikan tenaga kerja manusia, kompetensi tenaga kerja tidak memenuhi kriteria lowongan pekerjaan, dan lain-lain.

Bonus demografi ini dapat memberikan dampak positif maupun negatif. Tergantung bagaimana upaya pemerintah dan masyarakat dalam menyambut kehadiran puncak bonus demografi di tahun 2030 mendatang.

Pengangguran akibat bonus demografi menjadi salah satu tantangan pemerintah ke depan dalam menghadapi demografi untuk mengatasi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Menurut data Badan Pusat Statistik pada Agustus 2020, jumlah Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia sebesar 7,07%, meningkat 1,84% dibandingkan tahun 2019. Sedangkan pada Agustus 2020, jumlah angkatan kerja sebanyak 138,22 juta jiwa. Jika hal ini terus berlanjut, kondisi Indonesia bisa saja semakin memburuk. Oleh karena itu, diperlukan peran pemerintah dalam mengatasi kasus tersebut.

Akan tetapi, pemerintah sebenarnya sudah dari lama menjalankan program unggulan yaitu Kartu Prakerja. Kartu Prakerja dapat membantu kita dalam mengembangkan diri dan mencari pekerjaan. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan, Kartu Prakerja adalah program penting yang berfungsi untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi tantangan di dunia kerja dan mengingat masyarakat angkatan kerja yang harus disiapkan jumlahnya masif, maka pendekatan dengan moda daring, luring dan hybrid harus dilakukan. Pada kenyataannya, peserta kartu Prakerja tahun lalu didominasi penduduk yang sudah bekerja dengan persentase 66,47 persen. Penerima manfaat yang berasal dari pengangguran, 22 persen dan berasal dari bukan angkatan kerja 11 persen. Untuk itu, harus diupayakan peningkatan porsi penerima manfaat kartu Prakerja yang berasal dari pengangguran dengan prioritaskan pada penduduk usia muda. Sehingga, program ini mampu meningkatkan jumlah penduduk bekerja di Indonesia dan mengatasi masalah pengangguran. Khususnya pada penduduk usia muda.

Langkah ini diharapkan dapat mendukung agenda bangsa Indonesia untuk mewujudkan generasi produktif yang berkualitas. Jika kita memanfaatkan kesempatan bonus demografi ini dengan baik, maka pengangguran juga dapat diminimalisir.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah
lapangan pekerjaan menjadi semakin sedikit di era demografi ini yang menyebabkan angka pengangguran meningkat. Tetapi hal itu dapat diselesaikan dengan menjalankan program yaitu Kartu Prakerja untuk membantu orang-orang yang mendapat dampak negatif dari bonus demografi ini untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan menjadi generasi yang berkualitas.

Referensi:
- https://scholar.google.co.id/scholar?q=jurnal+tentang+dampak+era+bonus+demografi&hl=en&as_sdt=0&as_vis=1&oi=scholart#d=gs_qabs&t=1692630655085&u=%23p%3D_QkjsVZMKGsJ
- https://pustaka.bunghatta.ac.id/index.php/405-pengangguran-usia-muda-tantangan-mencapai-bonus-demografi
- https://ombudsman.go.id/artikel/r/artikel--tenaga-kerja-sebagai-major-equipment-dalam-fase-bonus-demografi#:~:text=Selain%20memiliki%20manfaat%2C%20bonus%20demografi,akan%20menghambat%20laju%20pertumbuhan%20ekonomi.
- https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/03/11/bonus-demografi-adalah

#Amerta2023 #KsatriaAirlangga #UnairHebat
#AngkatanMudaKsatriaAirlangga #BanggaUNAIR
#BaktiKamiAbadiUntukNegeri #Ksatria11_Garuda20
#ResonansiKsatriaAirlangga #ManifestasiSpasial
#GuratanTintaMenggerakkanBangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun