Mohon tunggu...
dania Salsabella
dania Salsabella Mohon Tunggu... Guru - Guru Bimbingan dan Konseling

Saya menyukai membaca dan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perilaku Asertif Pada Generasi Milenial

28 Oktober 2023   19:57 Diperbarui: 28 Oktober 2023   20:12 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Adapun aspek-aspek perilaku asertif yang dikemukakan oleh Alberti dan Emmons yaitu: (Sari & Ayudya, 2015) :

Memprioritaskan kesetaraan dalam hubungan manusia, dalam hal ini menempatkan kedua belah pihak secara serata, memulihkan keseimbangan kekuatan dengan cara memberikan kekuatan pribadi terhadap yang lemah serta menjadikannya mungkin bagi setiap orang untuk menang dan tidak ada seorang pun yang merugi.

Bertindak menurut kemauan sendiri, dalam hal ini mengacuh kepada kesanggupan untuk membuat keputusan sendiri, terkait tentang karir, hubungan, gaya hidup, dan jadwal, untuk berinisiatif mengawali pembicaraan dan mengorganisir kegiatan, untuk mempercayai pilihan sendiri, untuk menetapkan tujuan, dan berusaha meraih itu semua, untuk meminta bantuan dari orang lain.

Mengekspresikan perasaan dengan jujur dan nyaman, dalam hal ini kesanggupan untuk kurang setuju, menunjukkan amarah, memperlihatkan kasih sayang atau persahabatan, mengakui rasa takut atau cemas, mengekspresikan persetujuan atau dukungan dari hak seseorang atau orang lain.

Menetapkan hak-hak pribadi, dalam hal ini kesanggupan sebagai warga negara, sebagai konsumen, sebagai anggota dari sebuah organisasi atau sekolah atau kelompok kerja, sebagai persiapan untuk menanggapi pelanggaran dari hak seseorang atau hak orang lain.

Tidak menyangkal hak-hak orag lain, dalam hal ini mencapai ekspresi pribadi tanpa kritik tidak adil terhadap orang lain, tanpa perilaku yang menyakitkan terhadap orang lain, tanpa menjuluki tanpa intimidasi, tanpa manipulasi, dan tanpa mengendalikan orang lain. Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap individu memiliki hak dasar yang sama sebagai pribadi dan sebagai bagian dari kelompok sosial dalam mengemukakan pendapat, mengutarakan keberpihakan, serta mengungkapkan keinginan selama hal itu tidak merugikan pihak yang dituju dan demi kebaiakan kedua belah pihak. Oleh sebab itu perilaku asertif menjadi hal yang penting untuk diperhatikan dan diaplikasikan dalam kehidupan seharihari umumnya bagi setiap individu dan khususnya bagi generasi milenial saat ini.

Kesimpulan

Perilaku asertif menuntut individu, khususnya generasi milenial saat ini untuk berani berkata ‘iya’ apabila individu tersebut mau, dan berani berkata ‘tidak’ kalau memang individu tersebut tidak mau”, dalam hal ini ketegasan sebagai pembelaan atas hak-hak pribadi, ekspresi pikiran, perasaan, dan keyakinan secara langsung, jujur, serta pantas untuk menghormati hakhak orang lain. Generasi milenial tidak perlu malu atau sungkan untuk mengakan yang sebenarnya selama itu tentang kebaikan atau kebenaran. Dalam mengkomunikasikan suatu pesan, generasi milenial harus bersikap ma’ruf (baik), sadida (benar/jujur), karima (mulia), masyura (pantas), layyina (lemah lembut), dan baligha (berbekas/meninggalkan bekas dalam jiwa, mengatakan apa yang sebenarnya terjadi tanpa menyembunyikan maksud. Jadi perilaku asertif menuntut generasi milenial saat ini untuk bisa menyatakan pesan dengan tegas dan berani tanpa terhalangi rasa hormat yang berlebihan selama maksud yang disampaikan baik dan demi kebaikan lawan komunikan.

DAFTAR PUSTAKA

 

Al-Adawy, & Musthafa, S. (2009). Fikih Akhlak. Yogyakarta: Qisthi Pers.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun