Mohon tunggu...
Dhanny Artu
Dhanny Artu Mohon Tunggu... Penulis - Masyarakat

Hanya warga masyarakat biasa yang sedang mengupayakan diri untuk menulis.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

'Bocor Alus' Indonesia Emas 2045: Brain Drain & Gentrifikasi

27 November 2023   14:37 Diperbarui: 27 November 2023   14:45 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.cnnindonesia.com/

Momentum satu abad kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 2045 akan menjadi situasi koinsiden yang luar biasa dengan bakal melimpahnya bonus demografi di mana 70% penduduk pada tahun tersebut berada dalam rentang usia 16-64 tahun atau disebut sebagai usia produktif.

Pemerintah dari jauh-jauh hari melihatnya sebagai peluang besar bagi Indonesia untuk melompat dari status negara berkembang menjadi negara maju. 

Hal ini terlihat dari berbagai upaya menyusun kerangka kebijakan yang menargetkan peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai bagian untuk membangun kesiapan menjadi sebuah negara yang maju. Salah satunya adalah Visi Indonesia Emas 2045.

Visi Indonesia Emas 2045

Kelahiran gagasan ini awalnya berbentuk naratif berupa dicetuskannya 4 Pilar Visi Indonesia 2045.

Sumber: https://indonesiabaik.id/infografis/4-pilar-visi-indonesia-2045
Sumber: https://indonesiabaik.id/infografis/4-pilar-visi-indonesia-2045

4 Pilar ini diklaim sebagai  pengejawantahan dari 'Visi dan Misi Abadi Indonesia' yakni Alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945 yang bergandengan bersama Pancasila di dalamnya.

Pada tahun 2023 gagasan tersebut akhirnya dituangkan Pemerintah ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. RPJPN sendiri merupakan dokumen perencanaan nasional untuk periode 20 (dua puluh) tahun.

Dalam RPJPN terbaru tersebut selain tantangan geopolitik, isu pembangunan berkelanjutan juga disinggung mengenai daya saing sumber daya manusia.

Kendati tak lepas dari berbagai kekurangan dan kontroversi isu lingkungan dan politik, pemerintah sudah berupaya menyediakan daya dukung untuk peningkatan sumber daya manusia yang berdaya saing contohnya lewat program hilirisasi pengolahan SDA, penguatan meritokrasi ASN dan lain-lain. Namun sejauh ini, sudah sampai mana tren modal manusia berjalan di Indonesia?

Laju Gentrifikasi

Fenomena Gentrifikasi di Indonesia secara umum disebabkan oleh laju evolusi ekstrim dari urbanisasi. Sebenarnya terdapat manfaat dari fenomena ini yaitu peningkatan infrastruktur dan ekonomi mulai dari warung makan penduduk setempat hingga peluang besar bisnis properti. 

Akan tetapi apabila tidak dikendalikan fenomena ini bisa berdampak buruk mulai dari kesenjangan yang semakin terbuka, pertarungan ruang hidup perkotaan yang menyulitkan generasi baru untuk memiliki hunian karena melambungnya harga properti, hingga terjadi displacement atau penggusuran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun