Mohon tunggu...
Daniar Murdi
Daniar Murdi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Blog iseng : https://modelkebaya.net/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Potret Budaya Suku Sasak (Masyarakat Lombok)

2 Juli 2013   06:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:08 3321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat pagi kompasianer, kali ini saya akan membagi beberapa foto tentang adat isitiadat suku sasak tepatnya budaya masyarakat Lombok yang sempat tertangkap kamera . Budaya mencerminkan sebuah identitas pada setiap daerah, identitas ini menggambarkan betapa beragamnya budaya Indonesia baik dari segi bentuk, upacara, etnik, local wisdom dan tata cara yang menyelimuti segala aktifitas budaya itu sendiri.

Ini adalah potret rumah asli suku sasak yang masih terjaga sampai sekarang meskipun mulai punah tergerus arus global dengan pembangunan rumah mewah dan gedunh-gedung tinggi disekelilinya.

Rumah ini dibuat dengan bahan dasar bambu, hampir semuanya dari bambu baik atap, dinding dan tempat tidurnya.

[caption id="attachment_264119" align="aligncenter" width="300" caption="Rumah suku sasak"][/caption] [caption id="attachment_264121" align="aligncenter" width="300" caption="Atap Rumah"]

13727192071727863757
13727192071727863757
[/caption]

Setelah melihat Rumah maka kita akan menggambarkan sebuah keragaman dalam budaya pernikahan. Orang Lombok biasanya ketika menggelar rsepsi pernikahan maka akan di susul dengan acara Nyongkolan dengan menyewa "gendang belek", atau bahsa Indonesianya Genderang Besar yang terbuat dari Kulit hewan dan kayu.

Acara ini biasanya dilakukan dengan memperkenalkan kedua Mempelai ke Masyarakat luas dengan berjalan melewati Desa-desa, baik dari desa mempelai wanita dan Peria.

Gambar dibawah tampak susana meriah taburan gendang yang dilakukan oleh penabur profesional yang sudah biasa di undang dalam acara Nyongkolan.

[caption id="attachment_264122" align="aligncenter" width="300" caption="Taburan gendang Menghiasi acara nyongkolan"]

1372719383481034086
1372719383481034086
[/caption]

Yang ke Tiga acara Khitan alias Sunatan, biasanya acara ini dilakukan apabila anda memiliki anak laki-laki yang akan dikhitan esok atau lusa, upcaranya berlangsung hampir sama dengan nyongkolan namun sang anak dinaikan keatas kuda, bukan kuda asli loh ya,, dan diarak keliling kampung tentu saja upacara arakan bocah sunatan ini bisa dilakukan oleh orang tua yang memiliki duit lebih kalau yang pas-pasan mending gak usah eman-eman duitnya ketimbang hutang dimana-mana.

[caption id="attachment_264123" align="aligncenter" width="300" caption="Potret Enaknya jadi anak kecil"]

13727195851209633879
13727195851209633879
[/caption] [caption id="attachment_264124" align="aligncenter" width="300" caption="Ibarat raja sehari"]
1372719651937377112
1372719651937377112
[/caption]

Disamping itu masyarakat sasak atau orang Lombok sering melakukan rutinitas yang satu ini, namanya “ Begegutu”. Kalau ditranselate menjadi sebuah rutinitas santai yang dilakukan diwkatu senggang sambil ngobrol-ngobrol dengan manfaat mencari Kutu yang ada dikepala anak perempuan dan sebaliknya, namun bapak-bapak saya rasa jarang yang melakukan Rutinitas sepertii ini.

[caption id="attachment_264125" align="aligncenter" width="300" caption="Asiknya.."]

137271980118103682
137271980118103682
[/caption]

Ya sekian dulu, mungkin hanya ini yang dapat saya bagikan, tidak ada salahnya mengenalkan budaya lokal di kancah Nasional bahkan sampai Luar sekalipun, sungguh indah ternyata ibu pertiwi ini, dihiasi dengan bergama budaya yang berbeda namun tetap dalam bihneka tunggal ika. Terimkasih saya sampaikan buat mas Teguh yang sudah rela foto koleksinya saya colong.

Tidak ketinggalan sebuah momen  nenek-nenek yang masih kuat dan bahagia menghadapi hidup ditengah naiknya harga BBM.

13727201321339026085
13727201321339026085

Meskipun dalam debat calon gubernur NTB kemarin yang mengatakan angka harapan hidup di NTB itu sangat rendah, dengan statmentnya ia mengakui bahwa kalau mau cepat mati, maka silahkan tinggal di NTB. hem..cuman gaya dan trik politik aja itu mah, buktinya nenek-nenek yang berumur sampai ratusan tahun masih banyak yang masih hidup di NTB.

Salam..

Tulisan Menarik lainya,

http://www.wisatamurah.info/2015/04/15-tempat-wisata-di-pulau-lombok-indah.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun