Mohon tunggu...
Dania NurdianSafitri
Dania NurdianSafitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengurangan Resiko Stunting melalui Kreasi MP-ASI oleh Kelompok 25 KKN-T MBKM Universitas PGRI Madiun

27 Januari 2024   12:00 Diperbarui: 27 Januari 2024   12:12 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stunting adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Sederhananya, stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak. Penyebab utama dari stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak.

MP-ASI adalah makanan atau minuman bergizi selain ASI yang diberikan pada anak usia 6-24 bulan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Di Desa Sraten, untuk kasus stunting ini tidak ada akan tetapi, posyandu di Desa Sraten tetap melakukan pemeriksaan secara berkala untuk mendeteksi kasus stunting yang mungkin akan terjadi. Pencegahan atau pengurangan resiko stunting tetap dilaksanakan dengan cara melakukan penyuluhan atau sosialisasi terkait pengurangan resiko stunting bagi anak-anak. Sosialisasi tersebut sering dilaksanakan pada saat kegiatan posyandu balita maupun posbindu. "Pencegahan stunting tersebut perlu dilakukan sejak dini. Pencegahan dilakukan ketika anak sejak dalam kadungan hingga anak usia 2 tahun (1000 hari pertama), untuk anak usia diatas 2 tahun sudah sulit dilakukan, karena 1000 hari usia anak merupakan periode emas untuk melakukan pencegahan stunting", ujar Bu Lia selaku bidan di Desa Sraten. Periode emas atau Golden period merupakan periode krusial tumbuh kembang seorang anak yang kerap dikaitkan dengan 1.000 hari pertama kehidupan atau 1.000 HPK. Masa 1.000 HPK terdiri atas 270 hari selama kehamilan dan 730 hari pada dua tahun pertama kehidupan buah hati.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dari upaya pencegahan stunting yang dilakukan oleh Desa Sraten, maka mahasiswa KKN-T MBKM kelompok 25 berinovasi untuk membuat makanan pendamping MP-ASI untuk mencegah resiko stunting. Ide tersebut muncul dari salah satu mahasiswi yang merupakan mahasiswi prodi manajemen semester 8, ia dan rekan-rekannya mencari dari berbagai sumber untuk mendapatkan inovasi tersebut dan juga melakukan konsultasi dengan Bu Lia untuk inovasi pembuatan makanan MP-ASI tersebut. Konsultasi mengenai kreasi MP-ASI ini perlu dilakukan karena, dari anggota kelompok 25 KKN-T MBKM UNIPMA tidak ada yang berasal dari prodi kesehatan, sehingga konsultasi ini berperan penting supaya kreasi MP-ASI yang dibuat sudah sesuai dengan standard MP-ASI untuk anak-anak.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Kreasi MP-ASI menggunakan bahan dasar ubi atau kentang ini bisa dibuat dengan cara, langkah pertama ubi dikukus terlebih dahulu, kemudian dihaluskan dan dicampur telur dengan santen, kemudian adonan tadi bisa dimasukkan kedalam cetakan, serta langkah terakhirnya dikukus. Kreasi MP-ASI tersebut sudah bisa dikonsumsi oleh anak-anak. Cara pembuatan kreasi MP-ASI ini sangat mudah dilakukan dan dapat dijadikan inovasi bagi ibu-ibu untuk memberikan nutrisi terbaik kepada anaknya.

Setelah melakukan berbagai uji coba untuk membuat kreasi MP-ASI, akhirnya dilakukan sosialisasi dengan membagikan kreasi MP-ASI kepada ibu-ibu dan anak-anak peserta posyandu balita dan posbindu. Sosialisasi pencegahan resiko stunting melalui kreasi MP-ASI tersebut dilaksanakan selama 2 hari, pada tanggal 15-16 Januari 2024. Sosialisasi dan pembagian kreasi MP-ASI tersebut berjalan dengan lancar dan disambut baik oleh ibu-ibu peserta posyandu balita dan posbindu.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun