Mohon tunggu...
Dania Mahpudin
Dania Mahpudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Hobi saya dengar musik, dan menyukai hal yang random. saya aktif dalam organisasi yaitu organisasi IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) dan Mradio

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Generasi Strawberry : mental lemah, Benarkah?

30 Januari 2025   18:58 Diperbarui: 30 Januari 2025   18:58 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi Z dikenal dengan generasi yang mudah putus asa dan menyerah, generasi yang takut akan kehidupan di lapangan. Namun apakah itu benar?

Rabu 22 januari 2025, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta menggelar SEMINAR KAMPANYE KESEHATAN MENTAL BEYOND LABELS :"MEMECAH STEREOTIP GENERASI STRAWBERRY"

Dalam kegiatan seminar ini menghadirkan pembicara yang kompeten dalam bidangnya yaitu Safitri Herra, S.Pd. dalam seminar ini membahas tentang kesetahan mental, pola komunikasi, serta tantang yang dihadapi oleh generasi saat ini. Generasi strawberry merupakan istilah yang menggambarkan generasi muda saat ini, generasi muda yang umumnya mempunyai sebuat ide dan kreativitas yang bagus namun Ketika turun langsung ke lapangan mereka cenderung mudah goyah dibawah tekanan. Sehingga generasi muda saat ini digambarkan seperti strawberry, buah yang indah ditampak namun mudah hancur Ketika diinjak.

Dalam seminar ini bukan hanya membahas tentang apa itu generasi strawberry namun terdapat pembahasan seputar apa itu psikologi komunikasi yang disampaikan oleh Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta Velda Ardia, S.I.Kom, M.Si.

APA ITU PSIKOLOGI KOMUNIKASI?

Psikologi komunikasi adalah cabang ilmu yang mempelajari bagaimana proses komunikasi dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis manusia. Bidang ini mengkaji bagaimana pikiran, emosi, kepribadian, persepsi, dan motivasi memengaruhi cara seseorang berkomunikasi, baik secara verbal maupun nonverbal. Menurut George A. Miller mengartikan psikologi komunikasi sebagai ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan peristiwan mental dan behavioral (perilaku dalam komunikasi).

RUANG LINGKUP PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Persepsi komunikasi

Persepsi komunikasi merupakan proses menerima, memahami, dan menafsirkan sebuah informasi yang diterima. Persepsi mempengaruhi bagaimana sebuah pesan diterima dan dimaknai oleh penerima. Persepsi sendiri dipengaruhi oleh faktor individu, pesan yang diterima bisa ditafsirkan secara berbeda-beda. Contoh Ketika kita tersenyum kepada orang didepan kita, orang akan menganggap ramah senyuman tersebut. Namun disisi lain terdapat orang yang menganggap senyuman tersebut merupakan sebuah bencana.

Emosi dalam komunikasi

Emosi merupakan reaksi psikologis yang muncul Ketika sedang berinteraksi dengan orang lain. Emosi sangat memengaruhi cara penyampaian pesan dan penerimaan pesan. Emosi dapat memperkuat dan mengganggu penyampaian pesan.

Motivasi dalam komunikasi

Motivasi merupakan sebuah dorongan yang membuat seseorang menentukan tujuan komunikasinya seperti mempengaruhi seseorang atau membangun hubungan melalui penyampaian informasi.

Komunikasi interpersonal

Komunikasi interpersonal merupakan bentuk komunikasi yang paling dasar yaitu interaksi antara dua orang orang atau lebih untuk membangung sebuah hubungan dan kepercayaan antar sesama.

TUJUAN PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Tujuan psikologi komunikasi adalah pencapaian efektivitas komunikasi. Artinya, Ketika seseorang memahami dengan baik psikologi komunikasi, mereka mampu menganalisis komponen lawan bicara saat berkomunikasi. Hal tersebut tentunya mampu membuat komunikasi lebih efektif.

APA FAKTOR GENERASI STRAWBERRY?

Generasi muda saat kini dikenal dengan sebutan generasi strawberry,generasi yang terlihat indah namun mudah sekali hancur Ketika terinjak. Namun dibalik itu, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi generasi strawberry ini hadir, beberapa faktor tersebut ialah :

  • Pola Asuh Orang Tua

Beberapa orang tua memiliki pola asuh yang cenderung overprotective, mereeka menginginkan kehidupan anaknya yang terbaik. Namun tanpa disadari pola asuh tersebut membuat anak mengalami kesulitan dan tidak terbiasa untuk menghadapi masalah secara mandiri, sehingga anak mudah menyerah dalam menghadapi situasi dibawah tekanan. Selain itu, terdapat orang tua yang memiliki pola asuh yang bebas dan tidak menerapkan disiplin kepada anak, akibatnya anak sulit untuk diatur dan sulit untuk mengembangkan ketahanan mental dalam menghadapi tekanan.

  • Tercandu oleh canggihnya teknologi

Di era kini teknologi semakin berkembang dan semakin canggih, sehingga memudahkan generasi muda saat ini untuk mengakses sesuatu dan mereka kurang mengalami tantangan dalam hidupnya. Dengan kecanggihan teknologi saat ini mengakibatkan menurunnya kemampuan generasi muda saat ini untuk bersosialisasi secara nyata. Dampak negative lainnya ialah mudah bosan dan ingin serba instan, kebiasaan generasi muda kini yang mudah mengakses informasi membuat kurang nya Tingkat kesabaran dalam menyelesaikan sebuah masalah.

  • Diagnosa diri merasa paling tersakiti

Generasi muda saat ini cenderung mendramatisir keadaan dan merasa dirinya yang paling tersakiti. Faktanya keadaan tersebut hanya muncul dari fikirannya saja, hal ini dapat hadir karena dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti paparan sosial media yang membuat orang terdiagnosa dan menganggap bahwa sosial media ini memahami kondisi yang mereka sedang alami.

  • Karakteristik generasi (dibentuk oleh lingkungan)

Lingkungan sosial memiliki peran penting dalam proses pembentukan karakter seseorang. Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi karakteristik generasi strawberry salah satu nya ialah ekspetasi sosial yang tinggi. Tekanan untuk menjadi sukses oleh lingkungan, dituntut hidup sempurna cenderung membuat orang lebih mudah merasakan stress.

Dari poin-poin diatas dapat disimpulkan bahwa generasi strawberry bukan sepenuhnya generasi yang lemah, akan tetapi mereka hidup dizaman yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Tantangan generasi strawberry saat ini adalah bagaimana mereka mengembangkan dan mempertahankan mental health untuk menghadapi dan menyelesaikan sebuah masalah dalam ketergantungan kecanggihan teknologi untuk mendapatkan hasil yang instan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun