Kawasan Tahura adalah hasil pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli dan atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan umum sebagai tujuan penelitian, ilmu pengetahuan dan pendidikan. Salah dua wisata sejarah yang menyimpan kisah kelam Nusantara di kawasan Tahura (Taman Hutan Raya) Ir. H. Djuanda adalah Goa Jepang dan Goa Belanda.Menurut sejarah, Goa Jepang yang berada di Kota Bandung ini dibuat pada tahun 1942, tiga tahun sebelum Indonesia merdeka. Goa Jepang yang ada di Bandung ini digunakan untuk gudang penyimpanan para penjajah di masa-masa kelam negara Indonesia. Ukuran lubang di goa Jepang bisa dikatakan lumayan besar, sehingga orang dapat dengan mudah melangkahkan kaki di sepanjang lorong. Selain itu, pengunjung tidak akan kesulitan untuk bernafas ketika berada di dalam goa. untuk mengakses wisata sejarah goa Jepang, tidak perlu mengeluarkan biaya alias gratis.
Selain goa Jepang, di sini ada goa peninggalan kolonial Belanda yang diperkirakan sudah berusia sekitar 111 tahun lamanya. Goa Belanda juga memiliki tempat penyimpanan logistik bala tentara Belanda pada jaman dahulu. Selain itu, Goa Belanda juga terlihat lebih bagus dibanding Goa jepang yg masih dilapisi dengan tanah. Ketika berkunjung ke kedua wisata sejarah tersebut harus dipastikan membawa senter karena di kedua Goa tersebut tidak ada pencahayaan untuk menerangi jalan, ditambah lagi jalanan di Goa Jepang banyak lubang. Untuk masalah biaya tiket masuk, karena lokasi goa ini berada di kawasan wisata Tahura, maka ketika masuk Anda akan dikenakan biaya tiket dari Tahura sendiri dan tidak dikenakan biaya lagi saat memasuki Goa Jepang dan Belanda.
Selain wisata sejarah, di Tahura juga terdapat penangkaran Rusa, namun rusa yang ada di tahura tidak begitu banyak dan badannya pun kurus. Sekitar penangkaran rusa terdapat pedagang wortel yang dikhususkan untuk diberi makan ke rusa yang ada disana, karena rusa yang ada di penangkaran tidak boleh diberi makanan sembarangan.
Reporter : Ivan Daniel Aiman
Editor : Salsa Solli Nafsika S.Pd., M.Pd.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H