Seperti kehilangan separuh nyawaku
Aku kehilangan arah memaknai realita
Persepsi salah seoalah abadi dihidupku
entah, sampai kapan aku terombang-ambing penuh dengan kecewa
Celotehan menutupi semua kenangan indah
Selalu saja berkata-kata dalam duka
Rapuhku tanpamu, terlihat jelas hampir menuju kata pasrah
Di ujung senja lamunan ini menghadirkan pinta
mengagungkan kata bahagia meski tanpamu itu nyata
Untukmu yang entah kapan bisa tergantikan
Ribuan maaf belum selesai aku hidangkan karena belum bisa membahagiakan
Namun, Kau telah lebih dahulu pergi menuju tempat kebahagiaan
Hingga Aku kini bertarung dengan realita demi memeluk keikhlasan
Jika suatu saat nanti Aku rapuh
Oleh hati yang mampu membuatku luluh
Bisa aku pastikan kenangan indah itu tidak mungkin runtuh
Indramayu, 22 Oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H