Mohon tunggu...
Nur Rizky Ramadhania
Nur Rizky Ramadhania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswi yang memiliki minat yang kuat terhadap konten yang bermanfaat dan informatif. Saya senang mengeksplorasi cara membuat sesuatu, seperti resep masakan atau kerajinan tangan, serta cara menggunakan berbagai produk atau teknologi. Selain itu, saya tertarik pada fakta-fakta unik dan pengetahuan yang menarik, dan saya suka mempelajari hal-hal baru yang dapat menambah wawasan dan pemahaman saya tentang dunia di sekitar saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tips and Trick Pembuatan Biopori sebagai Alternatif Penanggulangan Banjir yang Dapat Menyehatkan Tanah

9 April 2024   12:14 Diperbarui: 9 April 2024   12:30 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dlh.semarangkota.go.id

Biopori adalah lubang sedalam 80-100cm dengan diameter 10-30 cm, yang diperuntukkan sebagai lubang untuk mengalirkan air hujan dari permukaan tanah menuju ke dalam tanah. Biopori dapat dikatakan sebagai pori-pori (lubang kecil) dalam tanah yang terbentuk dari aktivitas makhluk hidup seperti cacing, rayap, dan akar tanaman. Bentuk biopori menyerupai liang (terowongan kecil) dan bercabang-cabang sehingga sangat efektif dalam menyalurkan air dan udara dari luar menuju ke dalam maupun di dalam tanah.

Terdapat penjelasan tentang bagaimana proses biopori terbentuk secara alami, utamanya karena kumpulan akar secara bertahap mengalami pembusukan dan menyisakan ruang atau pori (lubang kecil) di dalam tanah. Selain dari akar-akar, adanya kehidupan dari makhluk yang hidup di tanah semacam cacing, rayap, dan mikroba juga dapat membantu menghasilkan ruang-ruang udara dalam tanah. Dengan adanya biopori, maka tumpahnya air hujan ke permukaan tanah akan lebih mudah meresap dan dapat mengurangi volume genangan air di permukaan tanah dan meminimalkan risiko banjir.

Karena terdapat pori-pori (ruang kecil) di dalamnya, maka tanah mampu menampung air hujan dalam jumlah yang cukup besar, sehingga dapat mengurangi air yang menggenang di permukaan tanah, dan pastinya dapat berlanjut hingga mengurangi limpahan air hujan turun ke sungai. Oleh karena itu pembuatan biopori dapat menanggulangi banjir, sebab aliran dan volume air sungai ke tempat yang lebih rendah dapat dikurangi oleh penyerapan tanah, sangat berguna bagi kota seperti Jakarta yang daya tampung airnya sudah sangat minim karena tanahnya dipenuhi bangunan.

Selain pembentukan secara alami, juga terdapat cara untuk mempercepat pembentukan biopori dengan bantuan tangan manusia, yaitu dengan menggunakan sebuah alat khusus bernama bor tanah atau biopori drill. Berikut ini adalah cara membuat biopori sederhana yang dapat kita terapkan sendiri di rumah:

Bahan dan Alat:

  • Bor Tanah / Biopori Drill
  • Pipa PVC
  • Kawat / Penutup PVC yang dilubangi
  • Solder
  • Sampah Organik (Daun Kering, Pupuk Kandang, dan Kompos)
  • Air

Cara Membuat:

  • Cari posisi paling tepat untuk membuat biopori, umumnya biopori berada di area tanah yang sering terdapat air menggenang atau yang tidak ada drainasenya.
  • Jika tanahnya kering, siram tanah terlebih dahulu menggunakan air agar tanah lebih lunak dan mudah dieksekusi.
  • Kemudian lubangi tanah yang sudah lunak tersebut dengan menggunakan bor tanah/biopori drill sedalam 50 – 100 cm.
  • Jangan lupa untuk menetapkan diameternya, umumnya biopori memiliki ukuran diameter antara 10 – 30 cm.
  • Setelah mengetahui kedalaman tanahnya, siapkan pipa PVC yang diameternya sesuai dengan lubang dan potong pipa sesuai ukuran kedalamannya.
  • Saat pipa sudah terpotong, siapkan solder untuk membuat lubang-lubang kecil pada pipa tersebut.
  • Kemudian masukkan pipa ke dalam tanah yang sudah dilubangi tersebut sebagai pelapis.
  • Setelah pipa terpasang, masukkan sampah organik yang telah disiapkan. Sampah organik tersebut bisa berbentuk daun kering, kulit buah, kotoran hewan ternak, dan lainnya. Kegunaannya adalah sebagai tambahan nutrisi bagi tanah dan pemicu hadirnya organisme tanah.
  • Terakhir tutup biopori menggunakan kawat atau penutup PVC yang telah dilubangi.

Tips and Trick Tentang Biopori

  • Selalu lakukan pemeriksaan rutin pada lubang resapan biopori, pastikan selalu terisi oleh sampah organik dan jangan sampai kosong.
  • Jika sampah yang digunakan tidak banyak maka sampah cukup ditaruh pada mulut lubang saja, akan tetapi jika sampah yang digunakan cukup banyak, maka bisa dibantu memasukannya ke dalam lubang biopori dengan tongkat tumpul. Tapi perlu diingat bahwa jangan terlalu banyak memasukkan sampah, jangan membuat sampahnya terlalu padat karena akan mengganggu proses meresapnya air ke samping.
  • Buat biopori sedikit lebih banyak untuk mengoptimalkan kinerjanya, pada 100m2 lahan letakkan kurang lebih 30 titik biopori dengan jarak 1m.
  • Pastikan sampah organik diperiksa secara berkala, biasanya sampah tersebut bisa diambil sebagai kompos setelah dua minggu, sementara sampah kebun bisa diambil setelah dua bulan. Pembuatan kompos juga beragam jangka waktunya, bergantung pada jenis tanah yang menjadi tempat dibuatnya biopori. Misalnya tanah lempung, kompos akan lebih lama jadinya dan lebih lama proses kehancurannya.
  • Jangan sampai memasukkan sampah anorganik ke dalam biopori agar tidak terdapat masalah-masalah lain seperti penyumbatan.
  • Ajak anggota keluarga atau masyarakat lain untuk turut ikut serta dalam pembuatan dan pemeliharaannya agar manfaatnya lebih terasa.

Manfaat Biopori

Seperti yang kita ketahui, biopori memiliki fungsi yang umumnya diketahui orang sebagai sarana pencegah terjadinya penggenangan air yang akan menyebabkan banjir. Namun masih banyak sekali manfaat-manfaat lain dari biopori untuk kehidupan alam, yaitu:

  • Menambah tingkat kebaikan kualitas tanah, dengan adanya biopori dapat meningkatkan sirkulasi udara pada tanah yang tentu saja akan memberikan manfaat perbaikan struktur tanah tersebut.
  • Meningkatkan daya resap air pada tanah, biopori yang dibuat akan membantu optimalisasi penyerapan air ke dalam lapisan tanah yang menyimpan air, lapisan tersebut sangat penting karena memiliki kontribusi untuk menyokong ketersediaan air bagi kehidupan tanaman, manusia, hewan, dan makhluk hidup lainnya.
  • Menurunkan kemungkinan erosi tanah, karena fungsinya yang menyerap air, biopori membantu melindungi tanah dari kemungkinan pengikisan oleh air dan angin, karena strukturnya sudah diperbaiki terlebih dahulu.
  • Menyehatkan tanaman, karena adanya persediaan air dan sirkulasi udara yang cukup baik maka akan mendukung tumbuhnya tanaman yang sehat, akarnya bisa menjadi lebih kuat, penyaluran nutrisi yang lancar, tanaman akan lebih sulit terserang penyakit, dan akan menghasilkan batang, daun, bunga, serta buah yang bagus kualitasnya.
  • Menurunkan risiko pencemaran lingkungan, setelah dibuat biopori air akan dengan cepat mengalir ke dalam tanah, sehingga akan sangat kecil kemungkinan air tersebut akan menggenang. Dapat diketahui bahwa air yang menggenang mungkin tercemar oleh limbah dan bahan kimia yang terlarut, hal tersebut tentu akan membahayakan lingkungan dan makhluk hidup yang terkontaminasi.
  • Menurunkan risiko tanah longsor, biopori membantu untuk mengurangi tekanan hidrostatik dan terhindar dari longsor akibat genangan air berlebih di lereng gunung dengan memperbaiki drainase tanah serta menambah stabilitasnya.
  • Memberikan ruang dan jalur berkembang akar tanaman, dengan bantuan biopori akar jadi memiliki jalur untuk menembus ke tanah secara lebih dalam lagi sehingga memaksimalkan penyerapan air serta nutrisi.
  • Memangkas risiko pembekuan tanah, saat musim dingin datang kemungkinan besar tanah akan membeku. Dengan adanya biopori, ruang di dalam memungkinkan sirkulasi udara tetap berjalan dengan baik sehingga tanah tidak mudah beku.
  • Menurunkan Risiko Pencemaran Tanah, biopori dapat membantu menurunkan risiko terjadinya pencemaran tanah dan lingkungan akibat penggunaan bahan kimia, yaitu de-icing yang biasanya digunakan untuk membersihkan salju saat musim dingin.

Sejarah Hadirnya Biopori

Teknologi hebat bernama biopori ini ditemukan di Institut Pertanian Bogor, tepatnya oleh Ir. Kamir R. Brata, Msc. Temuan beliau ini akhirnya mendapat respon yang sangat positif dari Pemerintah Kota Bogor, bahkan hingga saat ini sudah dibuat lebih dari 22.407 lubang resapan biopori (LRB) di 21 kelurahan yang berada di 6 kecamatan di seluruh Kota Bogor. Bahkan pemerintah Kota Bogor juga mengajak masyarakat untuk bergotong royong membuat lubang resapan biopori di 68 kelurahan lagi yang berada di Kota Bogor. Dengan temuannya yang luar biasa bagi lingkungan ini, akhirnya bapak Kamir R. Brata mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Kota Bogor.

Karena sudah teruji manfaatnya, kemudian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memobilisasi masyarakatnya untuk ikut serta membuat lubang resapan biopori di rumahnya masing-masing. Karena dikenal sebagai daerah yang rawan sekali mengalami banjir saat musim hujan tiba, pemerintah juga menganjurkan sekolah-sekolah di Jakarta untuk turut mengajarkan kepada siswanya untuk membuat lubang resapan biopori.

Dari yang awalnya di Bogor kemudian ke Jakarta, kini lubang resapan biopori sudah mulai merambah ke negara tetangga Indonesia. Malaysia tak tanggung-tanggung untuk mengajak sebanyak 30 orang guru dan komunitas-komunitas untuk belajar mengenai teknologi lubang resapan biopori ini secara langsung, yaitu dengan sang penemunya Ir. Kamir R. Brata di Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor.

Hal tersebut menunjukkan bahwa sesungguhnya teknologi yang baik untuk lingkungan ini sangat berguna, hingga banyak orang ingin mempelajari cara kerja hingga cara membuatnya. Dengan begitu semua orang dapat berperan sebagai agen perubahan yang mampu membuat lingkungan semakin baik dari hari ke hari walaupun hanya dengan cara yang sederhana.

Kelebihan dan Kekurangan Biopori

Kelebihan:

  • Pembuatannya sangat sederhana.
  • Pengelolaannya sangat mudah dan bisa dilakukan siapapun.
  • Sangat efektif untuk mengurangi genangan air.
  • Sangat ramah lingkungan dan tidak memerlukan tambahan bahan kimia.
  • Manfaatnya sangat banyak untuk kesehatan lingkungan hidup.

Kekurangan:

  • Cukup sulit memeliharanya jika sedang sibuk karena harus rutin di cek.
  • Agak sulit dibuat jika tanah berbatu atau sangat keras.
  • Hasilnya tidak instant.

Itulah dia beberapa penjelasan singkat mengenai tips and trick pembuatan biopori, ini akan sangat berguna jika semua orang dapat menerapkannya secara mandiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun