Teknologi hebat bernama biopori ini ditemukan di Institut Pertanian Bogor, tepatnya oleh Ir. Kamir R. Brata, Msc. Temuan beliau ini akhirnya mendapat respon yang sangat positif dari Pemerintah Kota Bogor, bahkan hingga saat ini sudah dibuat lebih dari 22.407 lubang resapan biopori (LRB) di 21 kelurahan yang berada di 6 kecamatan di seluruh Kota Bogor. Bahkan pemerintah Kota Bogor juga mengajak masyarakat untuk bergotong royong membuat lubang resapan biopori di 68 kelurahan lagi yang berada di Kota Bogor. Dengan temuannya yang luar biasa bagi lingkungan ini, akhirnya bapak Kamir R. Brata mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Kota Bogor.
Karena sudah teruji manfaatnya, kemudian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memobilisasi masyarakatnya untuk ikut serta membuat lubang resapan biopori di rumahnya masing-masing. Karena dikenal sebagai daerah yang rawan sekali mengalami banjir saat musim hujan tiba, pemerintah juga menganjurkan sekolah-sekolah di Jakarta untuk turut mengajarkan kepada siswanya untuk membuat lubang resapan biopori.
Dari yang awalnya di Bogor kemudian ke Jakarta, kini lubang resapan biopori sudah mulai merambah ke negara tetangga Indonesia. Malaysia tak tanggung-tanggung untuk mengajak sebanyak 30 orang guru dan komunitas-komunitas untuk belajar mengenai teknologi lubang resapan biopori ini secara langsung, yaitu dengan sang penemunya Ir. Kamir R. Brata di Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor.
Hal tersebut menunjukkan bahwa sesungguhnya teknologi yang baik untuk lingkungan ini sangat berguna, hingga banyak orang ingin mempelajari cara kerja hingga cara membuatnya. Dengan begitu semua orang dapat berperan sebagai agen perubahan yang mampu membuat lingkungan semakin baik dari hari ke hari walaupun hanya dengan cara yang sederhana.
Kelebihan dan Kekurangan Biopori
Kelebihan:
- Pembuatannya sangat sederhana.
- Pengelolaannya sangat mudah dan bisa dilakukan siapapun.
- Sangat efektif untuk mengurangi genangan air.
- Sangat ramah lingkungan dan tidak memerlukan tambahan bahan kimia.
- Manfaatnya sangat banyak untuk kesehatan lingkungan hidup.
Kekurangan:
- Cukup sulit memeliharanya jika sedang sibuk karena harus rutin di cek.
- Agak sulit dibuat jika tanah berbatu atau sangat keras.
- Hasilnya tidak instant.
Itulah dia beberapa penjelasan singkat mengenai tips and trick pembuatan biopori, ini akan sangat berguna jika semua orang dapat menerapkannya secara mandiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H