Mohon tunggu...
Nur Rizky Ramadhania
Nur Rizky Ramadhania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswi yang memiliki minat yang kuat terhadap konten yang bermanfaat dan informatif. Saya senang mengeksplorasi cara membuat sesuatu, seperti resep masakan atau kerajinan tangan, serta cara menggunakan berbagai produk atau teknologi. Selain itu, saya tertarik pada fakta-fakta unik dan pengetahuan yang menarik, dan saya suka mempelajari hal-hal baru yang dapat menambah wawasan dan pemahaman saya tentang dunia di sekitar saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tips and Trick Pembuatan Biopori sebagai Alternatif Penanggulangan Banjir yang Dapat Menyehatkan Tanah

9 April 2024   12:14 Diperbarui: 9 April 2024   12:30 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teknologi hebat bernama biopori ini ditemukan di Institut Pertanian Bogor, tepatnya oleh Ir. Kamir R. Brata, Msc. Temuan beliau ini akhirnya mendapat respon yang sangat positif dari Pemerintah Kota Bogor, bahkan hingga saat ini sudah dibuat lebih dari 22.407 lubang resapan biopori (LRB) di 21 kelurahan yang berada di 6 kecamatan di seluruh Kota Bogor. Bahkan pemerintah Kota Bogor juga mengajak masyarakat untuk bergotong royong membuat lubang resapan biopori di 68 kelurahan lagi yang berada di Kota Bogor. Dengan temuannya yang luar biasa bagi lingkungan ini, akhirnya bapak Kamir R. Brata mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Kota Bogor.

Karena sudah teruji manfaatnya, kemudian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memobilisasi masyarakatnya untuk ikut serta membuat lubang resapan biopori di rumahnya masing-masing. Karena dikenal sebagai daerah yang rawan sekali mengalami banjir saat musim hujan tiba, pemerintah juga menganjurkan sekolah-sekolah di Jakarta untuk turut mengajarkan kepada siswanya untuk membuat lubang resapan biopori.

Dari yang awalnya di Bogor kemudian ke Jakarta, kini lubang resapan biopori sudah mulai merambah ke negara tetangga Indonesia. Malaysia tak tanggung-tanggung untuk mengajak sebanyak 30 orang guru dan komunitas-komunitas untuk belajar mengenai teknologi lubang resapan biopori ini secara langsung, yaitu dengan sang penemunya Ir. Kamir R. Brata di Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor.

Hal tersebut menunjukkan bahwa sesungguhnya teknologi yang baik untuk lingkungan ini sangat berguna, hingga banyak orang ingin mempelajari cara kerja hingga cara membuatnya. Dengan begitu semua orang dapat berperan sebagai agen perubahan yang mampu membuat lingkungan semakin baik dari hari ke hari walaupun hanya dengan cara yang sederhana.

Kelebihan dan Kekurangan Biopori

Kelebihan:

  • Pembuatannya sangat sederhana.
  • Pengelolaannya sangat mudah dan bisa dilakukan siapapun.
  • Sangat efektif untuk mengurangi genangan air.
  • Sangat ramah lingkungan dan tidak memerlukan tambahan bahan kimia.
  • Manfaatnya sangat banyak untuk kesehatan lingkungan hidup.

Kekurangan:

  • Cukup sulit memeliharanya jika sedang sibuk karena harus rutin di cek.
  • Agak sulit dibuat jika tanah berbatu atau sangat keras.
  • Hasilnya tidak instant.

Itulah dia beberapa penjelasan singkat mengenai tips and trick pembuatan biopori, ini akan sangat berguna jika semua orang dapat menerapkannya secara mandiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun