Jakarta (8/8/2021) -- Padatnya penduduk pada Kelurahan Pancoran, Kecamatan Pancoran, Kota Jakarta Selatan membuat banyak lahan tidak digunakan secara optimal dan kurangnya taman hijau. Merawat apotek hidup menjadi solusi untuk kesegaran lingkungan tanpa mengharuskan perluasan atau modifikasi ulang lahan.
Pemeliharaan apotek hidup tidak mengharuskan lahan yang luas, bahkan jika tempat sangat terbatas apotek hidup dapat memanfaatkan media tanam pot. Pekarangan depan rumah yang sudah ada dapat dioptimalkan menjadi lokasi yang cocok untuk tempat apotek hidup.
Selain optimalisasi lahan, situasi pandemi yang sedang terjadi membatasi warga untuk keluar rumah tanpa risiko terpapar virus. Adanya apotek hidup dalam rumah dapat menyediakan berbagai khasiat kesehatan dan rempah bumbu dapur sehingga dapat digunakan untuk persediaan sekaligus menekan pengeluaran.
Sedangkan dalam hal kaitannya dengan SDGs, penyebaran tanaman apotek hidup mendukung tujuan SDG konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab serta keberlanjutan ekosistem daratan.
Pada pelaksanaannya dalam kegiatan KKN Tim II 2021, jenis tanaman yang dibagi diantaranya kembang teleng, lengkuas, mahkota dewa, sirih, kunyit, sirsak, kelor, serai, pandan, jahe, lavender, gingseng, kemangi, dan jeruk purut.
Walau apotek hidup didistribusikan dalam media pot, tata letak rumah warga perlu disesuaikan antara pot tanaman dan pekarangan yang ada. Program pembagian apotek hidup ini disertai dengan modul desain pekarangan untuk peletakan apotek hidup dengan bahasan diantaranya adalah pengertian KKN dan program kegiatan yang dipilih, desain 2D pekarangan untuk peletakan apotek hidup menggunakan desain ruang dari gedung kantor lurah dan rumah sekretaris RT setempat, pemaparan jenis dan khasiat apotek hidup, model lain desain pekarangan, dan model desain taman kota.
Dengan mendistribusikan apotek hidup, penduduk diharapkan dapat merawat dan memanfaatkan, serta lebih paham akan pentingnya tanaman apotek hidup, baik untuk persediaan bumbu dapur, kesehatan, pelengkapan lahan, maupun estetika.
Penulis: Dania Salsabila
DPL: Muhammad Mu'in, S.Kep, M.Kep., Ns.S
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H