Pemerintah melalui Mendikbud Nadiem Makarim dalam siaran berjudul Pengumuman Keputusan Bersama tentang Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid 19.Dengan adanya Vaksinasi yang dilakukan sejak awal 2021 memberikan peluang akselerasi PTM terbatas.
   Kegiatan PTM ini tetap dilakukan dengan tetap melaksanakan protocol kesehatan, dan semua guru dan tenaga PTK di sekolah sudah di vaksinasi 2 kali .Â
Dalam pelaksanaan PTM terbatas ini pada bulan oktober 2021 siswa sudah dapat dibagi menjadi 2 kelompok ganjil genap, ini diartikan untuk siswa SMP yang jumlah satu rombel belajar 32 jadi yang tatap muka 16 dan yang daring 16 siswa pula dan untuk siswa SMA tiap rombel 36 berarti yang tatap muka 18 dan yang dari rumah 18 siswa.
   Apa yang dialami Bapak Ibu guru di lapangan selaku pelaksana pembelajaran tatap muka terbatas ini ? jawabannya sangat banyak
apakah yang dapat diuraikan di sini,,,guru guru yang utama sekali dalam PTM terbatas ini harus dapat membagi konsentrasinya menjadi 2 bagian  konsentrasi mengajar dan mendidik siswa siswi yang datang di sekolah dengan segala tingkah polahnya dan dalam waktu yang bersamaaan juga harus konsentrasi untuk mengajar daring atau online melalui media pembelajaran, guru guru membagi konsentrasinya menjadi 2 bagian seperti itu inilah dilema yang dialami Bapak Ibu gur dalam PTM terbatas ini.
   Bisakah dibayangkan keruwetan Bapak Ibu guru ini bila dalam satu hari beliau mengajar 8 jam pelajaran , karena saat PTM terbatas jadwal sudah menyesuaikan dengan jadwal pengajaran normal hanya banyak waktu untuk 1 jam tatap muka yang berkurang jika pengajaran normal 1 jam pelajaran 45 menit saat PTM terbatas diurangi 15 menit menjadi 30 menit.
   Saat pergantian jam Bapak Ibu guru tersebut harus cepat cepat kembali ke ruang Multi Media untuk membuka aplikasi pengajaran online contoh membuka classroom membuat absent kehadiran dan membuat materi yang akan diajarkan di kelas online untuk siswa di rumah daring dan di saat yang sama pula siswa siswi sebanyak 18 orang juga menunggu di dalam kelas gurunya datang untuk mengajar tatap muka , setelah selesai membuat atau memberikan tugas di aplikasi online baru guru tersebut melangkah kakinya lebar lebar untuk mengajar di kelas tatap mukanya . Bapak Ibu guru ini melakukan hal seperti ini karena di ruang kelas belum tersedia WiFi ,nah inilah hal yang terjadi dan dilakukan Bapak Ibu guru pada kenyataannya,Â
   Bapak Ibu guru tetap melaksanakan tugas ini dengan penuh tanggung jawab meski terkadang orang tua wali murid tetap mengatakan enak Bapak Ibu guru tidak mengajar atau mengajar siswa hanya sedikit dalam kelas cuma separuh, pada kenyataannya lebih mudah jika mengajar seluruhnya tatap muka ,karena bisa menatap wajah siswa siswi satu persatu dan mengenal karakter siswa masing masing,Â
Orang tua Bapak Ibu wali murid lihatlah dilema yang dialami guru di lapangan jangan hanya menutup mata, ajari anak anakmu tetap hormat dan mematuhi seorang guru. Homat untuk Guru selamat hari guru sedunia.Â
    Palembang, 6 Oktober 2021