Malam itu, halaman rumahnya berubah menjadi ruang belajar sederhana. Dengan lilin sebagai penerang, Liora mengajarkan Nisa mengenali huruf demi huruf. Suaranya lembut, penuh kesabaran, sementara mata Nisa berbinar seiring dengan setiap huruf yang ia kuasai.
Di tengah kesederhanaan itu, Liora merasakan sesuatu yang berbeda---seperti cahaya kecil yang mulai menyala dalam hatinya. Ia sadar, ini bukan sekadar membantu Nisa membaca. Ini adalah langkah pertama menuju impian masa kecilnya yang hampir ia lupakan.
"Bintang tetap bersinar meski langit gelap," ia mengulang dalam hati, kali ini dengan keyakinan baru.
Malam semakin larut, tapi semangat Liora dan Nisa tak surut. Di balik kesunyian desa, suara pelan Nisa yang mengeja huruf menjadi melodi baru di hati Liora. Ia tahu, perjalanan ini baru dimulai. Akan ada lebih banyak rintangan, tetapi malam itu, ia memilih untuk percaya.
Cahaya kecil ini bisa menjadi awal bagi sesuatu yang lebih besar.
Apa tantangan yang akan Liora hadapi selanjutnya? Temukan jawabannya di bagian berikutnya dari "Jejak Cahaya dalam Gelap." Jangan lewatkan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H