Indonesia dikenal sebagai negara tropis yang hanya memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Berbeda dengan negara-negara di lintang tinggi yang mengalami empat musim, Indonesia menikmati iklim yang stabil sepanjang tahun. Namun, apa sebenarnya yang menyebabkan fenomena ini? Selain letak geografis, faktor lain seperti angin monsun, topografi, dan arus laut turut berperan penting. Artikel ini akan membahas alasan di balik keberadaan dua musim di Indonesia.
Mengapa Indonesia Memiliki Dua Musim?
1. Letak Geografis di Khatulistiwa
Indonesia terletak di garis khatulistiwa, sebuah wilayah yang mendapat sinar matahari sepanjang tahun. Karena itu, suhu udara cenderung stabil, berkisar antara 26-30°C, tanpa perubahan ekstrem seperti di negara-negara empat musim. Kelembapan udara yang tinggi juga menjadi ciri khas iklim tropis, sehingga Indonesia hanya memiliki musim hujan dan kemarau.
2. Pengaruh Angin Monsun
Musim di Indonesia terutama dipengaruhi oleh angin monsun, yaitu angin musiman yang berubah arah setiap setengah tahun:
Musim hujan (Oktober-Maret): Angin monsun barat membawa uap air dari Samudra Hindia, menyebabkan curah hujan tinggi di sebagian besar wilayah.
Musim kemarau (April-September): Angin monsun timur dari Australia membawa udara kering, sehingga curah hujan berkurang.