Entah bagaimana keadaan bangunan ini sekarang. Sudah setahun tak pernah mampir ke sini lagi semenjak ayahanda tercinta tak berdaya lagi kena stroke hingga terbaring lemah di atas kasur. Kami suku Serawai di Kabupaten Bengkulu Selatan menyebutnya "anjung".
Bagi saya pribadi ini tanda sayang orang tua kepada anaknya. Ya seperti kata pepatah "kasihorang tua sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah".Bangunan ini dibuat pada bulan September tahun 2004 ketika saya memulai kehidupan berkeluarga. Dengan hanya status guru bantu saya memulai status sebagai kepala keluarga. Pada tahun itu beliau membeli beberapa bidang tanah yang ada di Desa Tambangan Kecamatan Manna untuk membuka kebun sawit yang saat itu sedang menjadi primadona di Kabupaten Bengkulu Selatan.
Bapak dan Ibu adalah panutan bagi saya, mereka mempunyai sikap yang saling menutupi kekurangan masing-masing. Bapak dengan sikapnya tegas dan disiplin sedangkan ibu dengan sifat kasih sayangnya sangat membentuk karakter kami lima bersaudara anak-anaknya jadi pribadi yang tegar, disiplin, kerja keras juga pengertian dalam menghadapi hidup dan kehidupan yang semakin keras ini.
Bapak dan Ibu bekerja sebagai guru SD yang sangat memegang prinsip hidup mereka. Mereka selalu mengajarkan untuk menerima hidup apa adanya, hingga dalam hidup ini jangan sampai melakukan perbuatan tercela untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Makanya jangan mencuri, melakukan suap, untuk jabatan selalu mereka ajarkan kepada kami. Jadilah manusia yang punya harga diri agar bisa dihormati orang lain.
Makanya ketika beliau masih kuat, beliau membuka kebun sawit untuk dinikmati anak-anaknya khususnya saya karena saya adalah anak satu-satunya yang tinggal dekat dengan mereka berdua, adk-adik lain mencoba perutungan di daerah orang lain. Alhamdulillah buah keringat beliau telah dapat kami nikmati dan semoga tujuan beliau, dapat melihat anak-anaknya sejajar dengan orang lain dapat terwujud. Bapak dan Ibu pernah berkata "dari nenek moyang kita dulu, kita terlahir jadi orang miskin, bapak dan ibu berharap anak-anak bapak ibu untuk merubah semua itu. Maka rajinlah belajar dan bekerja. Bapak dan Ibu ingin melihat kamu semua jadi orang yang sukses agar kita semua dihargai orang lain.
Di sisa umurmu kami berdoa agar selalu diberikan kesehatan dan umur yang panjang agar kami dapat menyenangkan dirimu berdua sebagai tanda bakti kami pada dirimu, jasamu tak akan pernah dapat kami bayar. Semoga cepat sembuh bapak dan ibu selalu sehat
Manna, 8 November 2017
anak-anakmu
(Hendry Gunawan, Fetro Kosnadi, Herryzon Mustafa, Febra Gasita dan Aprina Santeka)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H