Visi (Kejadian 2:8-17)
Visi yang Adam terima adalah pengelola taman (mengusahakan dan memelihara taman)
Kalau mau dibilang bahwa Adam ini adalah orang yang memiliki jiwa seni dan lebih khususnya seni kreatif. Â Seni kreatif sendiri memiliki pengertian: kemampuan daya cipta untuk mewujudkan karya seni yang belum pernah ada atau karya seni yang sudah ada dengan kreasi baru. Â
Nah berhubungan dengan pengertian seni kreatif ini, kita dapat melihat bagaimana   Tuhan sudah membuat taman Eden, tetapi bahwa Tuhan juga meminta Adam untuk  mengelola taman itu. Artinya bahwa taman Eden itu sudah jadi sebuah karya seni dan bagian Adam adalah membuat taman Eden  dengan kreasi baru. Jadi Visi yang Adam terima sangat erat hubungannya dengan apa yang ada di tangannya. Â
Menurut saya teman-teman, bahwa visi itu adalah pertemuan antara realita aktual, gambaran ideal dan apa yang ada di tangan kita atau keunikan yang kita miliki. Dan sebagai contoh konkret pada awal penciptaan  bahwa taman Eden itu sebagai *realita aktual*, dan bila Tuhan meminta Adam untuk mengelolanya maka taman Eden itu *belum ideal* dan untuk menjadi ideal, Tuhan memberi visi kepada Adam yang selaras dengan apa yang  Adam memiliki, yah seni kreatif. Bagaimana? Apakah kita bisa melihat hal yang sama?
Gambaran taman itu bicara tentang keindahan, Â kebersihan, suasana, rasa aman, dapat menjadi tempat belajar yang menyenangkan, alami dan seterusnya. Dan tidak jarang kita temukan bahwa begitu ada sebuah taman, di sana ada banyak orang yang akan datang berkunjung dan menikmati taman itu.
Bagaimana dengan setiap visi yang kita terima dari Tuhan? Apakah bisa menjadi taman Tuhan atau taman Eden, dimana setiap orang yang datang melihat dan menikmati segala apa yang didalamnya?
Kita semua telah menerima visi atau paling tidak untuk beberapa tahun ke depan kita memiliki capaian. Entah tentang Rumah Anak Panah, Kebun Organik, Kemuridan, Pria, Seni Kreatif, Menjahit, Rancangan Kurikulum dan seterusnya. Dan saya percaya bahwa Tuhan telah memperlengkapi kita dengan  keunikan masing2 yang selaras dengan visi/capaian yang kita terima. Orang menikmati atau tidak, akan menjadi tempat belajar yang menyenangkan atau tidak, tergantung bagaimana kita mengelolanya.
Kalau boleh bertanya, sejauhmana kita mempersiapkan dan mengerjakan visi yang adalah taman Tuhan untuk masing2 kita?
Kita melihat atau tidak bahwa di sekeliling kita terjadi kesenjangan yang jaraknya sangat jauh antara realita aktual dan gambaran yang ideal pada hampir seluruh bidang pengaruh kehidupan. Untuk itulah maka Tuhan memberikan keunikan yang berbeda kepada masing-masing kita untuk menjadi *jembatan* demi terwujudnya  sesuatu yang ideal.
Apakah kita rela menjadi jembatannya dengan cara mengerjakan visi yang telah kita terima?
Kadang yang membuat kita tidak berani maju adalah ketika kita berfokus pada diri sendiri. Lebih banyak melihat pada kelemahan  dan kekurangan.  Menganggap rendah keunikan diri. Tidak dapat melihat dan menyadari bahwa ada sesuatu yang unik di tangan kita.