Mohon tunggu...
Petrus Danggalimu Pemula
Petrus Danggalimu Pemula Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Lahir di Pelli - Gollu Manila, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kecamatan Wewewa Timur, Desa Wee Limbu pada tanggal 7 Februari 1983. Pernah tinggal di pedalaman Kabupaten Rote Ndao, Kecamatan Lobalain, Desa Kuli, Dusun Talilipa, sebagai pelayan anak usia dini melalui bidang pendidikan dengan visi: pendidikan berkualitas dan karakter mulia dalam diri siswa. Menjabat sebagai kepala TK-SD dari tahun 2008 hingga 2018. Kemudian, pindah ke Kupang dengan tujuan yang sama dan terlibat dalam beberapa unit pendidikan seperti Rumah Belajar Tefila di Oebufu - Kupang, Rumah Belajar Matani, dan Rumah KITA TK&SD. Saat ini, tinggal di Kota Kupang, Oebufu, sambil bertani secara organik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan itu adalah Proses Menarik Keluar (Educere), bukan Proses Memasukkan

23 Juni 2020   18:33 Diperbarui: 2 Januari 2025   11:07 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menarik Keluar atau Memasukkan? Menumbuhkan atau Membunuh?

Teori John Locke yang menganggap bahwa anak ibarat kertas putih, sehingga anak akan persis seperti apa yang ditulis di atas kertas tersebut, menurut kami, teori ini sungguh tidak relevan dengan arti dari pendidikan itu sendiri.

Mengapa? Karena pendidikan dalam bahasa Latin "educare" artinya "menarik keluar". Kalau dikatakan menarik keluar, berarti anak tidak bisa diibaratkan dengan kertas putih. Teori John Locke hanya menempatkan anak pada posisi nol atau kosong, padahal ada sesuatu dalam diri anak yang perlu ditarik keluar ("educare").

Apa yang perlu ditarik keluar?

Dalam Mazmur 139:14, anak diciptakan "dahsyat dan ajaib". Dalam Kejadian 1:26, anak diciptakan dalam "gambar dan rupa Allah".

Dari dua ayat ini saja, kita dapat melihat bagaimana anak diperlengkapi dengan hal-hal dahsyat, ajaib, dan luar biasa. Apalagi anak diciptakan dalam gambar dan rupa Penciptanya. Apakah kita melihat kertas putih dalam ayat-ayat di atas? Tentu tidak. Mari kita melihat lebih dalam lagi tentang teori yang usang ini, jangan menelannya mentah-mentah.

Thomas Alva Edison adalah salah satu contoh anak yang dianggap bodoh dan memiliki nilai yang jelek hingga akhirnya dikeluarkan dari sekolah.

Nah, di sini teori John Locke tidak berlaku, karena jika Thomas diibaratkan kertas putih, semestinya guru terus menulisnya. Namun yang terjadi, sebaliknya, ia dianggap bodoh dan akhirnya dikeluarkan dari sekolah.

Namun, cerita tentang Thomas sungguh menggemparkan dunia. Berkat bimbingan ibunya yang telaten, ia berhasil "menarik keluar" hal-hal dahsyat dan ajaib dalam dirinya. Hari ini, kita menikmati hasilnya, malam bagaikan siang, bukan?

Apa yang perlu dilakukan oleh orang tua atau guru adalah "menarik keluar" apa yang Tuhan telah tempatkan dalam diri anak. Tentu hal ini tidak mudah karena kita sudah dininabobokan dengan berbagai teori pendidikan yang tidak berdiri di atas keyakinan kita. Selama ini, kita terbiasa memisahkan antara pendidikan dan keyakinan.

Siapapun kita, terlebih sebagai orang tua dan guru, marilah dengan penuh kerendahan hati, datang pada Pencipta yang menaruh hal besar dalam diri anak. Bertanyalah pada-Nya, dan Dia akan menyatakannya. Jadikan Firman-Nya sebagai dasar pendidikan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun