Mohon tunggu...
Danesh Putri Kinanti
Danesh Putri Kinanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo perkenalkan namaku Danesh Putri Kinanti, biasa dipanggil Danesh atau Kinan. Aku seorang mahasiswa prodi akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Budaya Tradisional yang Hampir Hilang di Tengah Generasi Milenial

5 Mei 2024   12:30 Diperbarui: 5 Mei 2024   12:32 1494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa Indonesia terkenal dengan sebutan negara seribu pulau. Julukan ini menunjukkan kekayaan Indonesia dalam jumlah pulau yang sangat banyak, baik yang berpenghuni maupun tidak berpenghuni. Keanekaragaman geografis dan budaya adat istiadat setempat yang semakin memperkaya keindahan alam indonesia. Namun, sangat disayangkan sekali banyak budaya lokal di Indonesia yang terancam punah karena berbagai faktor seperti :

  • Globalisasi
  • Modernisasi
  • Masuknya budaya asing
  • Kurangnya pemahaman serta apresiasi terhadap keberagaman budaya
  • Kurangnya pemahaman tentang budaya
  • Kurangnya generasi penerus yang memiliki minat untuk belajar dan mewarisi kebudayaannya sendiri
  • Tradisi tidak lagi dilakukan
  • Kurangnya rasa tertarik terhadap budaya asli
  • Invidualisme

Bangsa kita tidak sedang dijajah secara fisik, melaikan sedang dijajah secara ideologi, budaya, dan mental. Suatu bentuk penjajahan yang bisa dibilang lebih berbahaya dari pejajahan yang terdahulu. Tanpa disadari, perlahan kita telah mengubah dan berusaha menghilangkan jati diri kita sebagai suatu bangsa dengan menguburkan beberapa bagian sejarah.

Setiap wilayah di Indonesia memiliki kebudayaan yang unik dan tak dimiliki tempat lain. Tidak sedikit warisan budaya menjadi ciri khas dan cerminan dari suatu daerah di Indonesia. Saat ini banyak warisan budaya yang terancam punah. Sebab, luntur dimakan perkembangan zaman yang semakin canggih dan maju.

Peran orang tua juga sangat penting dalam mengembangkan budaya tradisional pada anak-anak saat ini, agar mereka tidak hanya terus menerus bermain gawai, kalau dibandingkan dengan bermain gawai, permainan tradisional lebih seru dan bisa mengasah otak anak agar lebih berkembang dan kreatif untuk melakukan berbagai kegiatan yang berdampak bagi diri mereka sendiri. Mereka juga bisa lebih aktif dalam berbagai aktivitas sosial secara langsung. Jika disandingkan dengan teknologi atau permainan modern, itu kualitasnya sangat jauh sekali karena menurut saya gadget terlalu menguasai pola pikir anak, sehingga dapat membuat anak menjadi malas untuk belajar, mereka juga akan lebih mementingkan diri sendiri, dan mereka menjadi tidak peduli dengan keadaan sekitar.

Permainan tradisional banyak sekali yang ditinggalkan seperti permainan bola bekel, congklak, egrang, lompat tali, gobak sodor, gatrik dan masih banyak yang lainnya. Jutaan remaja dan anak-anak sudah jarang sekali untuk memainkan permainan tradisional tersebut, mereka lebih memilih beralih pada gadget. Tak jarang orang tua pun lebih membiarkan anaknya untuk bermain gawai, padahal generasi milenial sangat penting untuk melestarikan budaya indonesia yang mulai punah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun