Mohon tunggu...
Lyfe Pilihan

Kartu Ajaib Danes, Cara Kami Mengapresiasi dan Ajarkan Kesepakatan pada Anak

28 April 2018   22:07 Diperbarui: 29 April 2018   12:43 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
Saya adalah ibu rumah tangga sekaligus ibu yang bekerja. Setiap pulang kerja, dalam kondisi capek padahal masih punya kewajiban ini itu sepulang kerja. Alhasil, kadang kalau melihat anak ga berangkat TPA atau belum ngerjain PR, murkalah saya (walaupun setelah itu nangis gero-gero menyesalinya......hihihi....) Begitulah.Maafkan ibumu ya, Nak....

Perjalanan pulang kerja kemarin terbersit ide untuk memberikan reward berupa kartu ajaib setiap kali Danes melakukan kewajibannya dengan benar. Hal ini kami buat berdua. Kami diskusi berdua....adiknya Cherish ada sih....cuma jadi saksi aja...hehehe...

Kemarin ia berangkat TPA dan malemnya setelah sholat magrib membantu ibu membereskan meja dan menyapu lantai.... Yeee, Danes dapet 2 kartu ajaib. Pagi ini, ia mandi ganti baju...makan pagi...pakai sepatu, dll...sampai siap brgkat sekolah dapat 1 lagi kartu ajaib.

Hmmmm....Semoga seterusnya berhasil baik, sehingga saya TERHINDAR dari kata-kata negatif dalam mendidikmu sayaang.......

Makna tersiratnya adalah pengakuan dosa seorang ibu kepada anaknya..... :( hiks hiks...

(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
Refleksi beberapa hari menerapkan kartu ajaib

Konsisten dan Disiplin Orang Tua
Membuat kesepakatan dengan anak kecil harus konsisten dan disiplin saudara-saudara....hehe.

Jadi ceritanya, karena pikiran sedang panik dan khawatir karena ibu saya yang sakit, si kartu ajaib Danes tertahan oleh saya (belum saya serahkan) itu membuat dia sedikit kecewa. Kecewa di sini dalam arti maunya dia begitu hari itu melakukan kewajiban-kewajibannya dengan baik, langsung mendapatkan kartu ajaibnya... Pengennya dia cepat terkumpul banyak. hehehe....

Oke.... karena kebetulan rumah saya dan ibu tidak begitu jauh....saya tidak boleh mematahkan semangatnya. Akhirnya malam itu juga saya ambil si kartu di rumah (karena kami menginap di tempat ibu).

Kerja sama dengan Suami
Hemmmm.... Ini nih yang bikin emosi. Nah, kalo kita menyerahkan si kartu ajaib kan seneng banget tuh... (bayangin ala ala guru TK) yang heboh.....dan memang seperti itu lebih membuatnya senang dan bangga.

Saya udah heboh sewaktu memberikan kartu. "Ye...mbak Danes hari ini dapat 6 kartu ajaib." Eh si bapaknya nyeletuknya, "Ye...mbak Danes dapat 6 kapur ajaib..."

Hiiihh......kan kami berdua jadi kesel...... :(

Seolah prestise si kartu ajaib tadi jadi menurun.

Setelah kejadian itu saya adakan sesi untuk memberikan kartu kuning kepada si bapak. Maklum ya, misua bukan berlatar belakang di dunia pendidikan...

Reward yang Terlalu Kecil

Teman-teman saya memberikan masukan, reward-nya terlalu kecil.....Hehehe... Mamanya pelit katanya....wkwkwkw...Kalo ini bisa disesuaikan sama kantong mama ya..

Begini aja deh sederhananya...selama ini sembari perjalanan pulang sekolah mampir ke toko...Kita sering main kasih-kasih aja apa yang dia tunjuk. (barang ya....., kalau jajanan ga dikasih itu namanya kebangeten. Tau sendiri kan mama-mama, apalagi anak cewek, tempat pensilnya aja bisa punya 5, 6, 7...Tiap ada model baru pengen) Dengan begini, mereka mengenal usaha.

 Refleksi sebelum Tidur

Sembari menemani dia tidur, kita refleksi ...tadi Danes dapet kartu ajaibnya karena A, B, C, D dsb.. Termasuk tindakan2 surprise nya...Seperti...Danes angkat baju dari jemuran, Danes membawa gelas-gelas bekas minum tamu ke belakang dan sebagainya, termasuk....penting ini....Memberikan gambaran kepadanya besok dia dapat peluang mendapat berapa kartu ajaib. Karena anak lebih suka sesuatu yang terprogram. Dan juga karena Danes punya target berapa kartu harus dikumpulkan di hari Sabtu.

Kartunya terlalu Sederhana

Masukan dari Danes sendiri... "Ibu, kartunya dihias yang bagus to..."

PR buat saya.... hehe....baiklah..saya buatkan.

Cerita Ibu dan Danes...2 manusia yang juaauuh dari sempurna, hanya sedang berusaha mencari cara menjalani keseharian lebih baik, tanpa ngambek...tanpa marah-marah.

Ingat ya, Ma. Nominal reward yang dikasih berbeda-beda tergantung kemampuan kantong mama dan kebutuhan anak. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun