Mohon tunggu...
Lyfe Pilihan

Kartu Ajaib Danes, Cara Kami Mengapresiasi dan Ajarkan Kesepakatan pada Anak

28 April 2018   22:07 Diperbarui: 29 April 2018   12:43 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seolah prestise si kartu ajaib tadi jadi menurun.

Setelah kejadian itu saya adakan sesi untuk memberikan kartu kuning kepada si bapak. Maklum ya, misua bukan berlatar belakang di dunia pendidikan...

Reward yang Terlalu Kecil

Teman-teman saya memberikan masukan, reward-nya terlalu kecil.....Hehehe... Mamanya pelit katanya....wkwkwkw...Kalo ini bisa disesuaikan sama kantong mama ya..

Begini aja deh sederhananya...selama ini sembari perjalanan pulang sekolah mampir ke toko...Kita sering main kasih-kasih aja apa yang dia tunjuk. (barang ya....., kalau jajanan ga dikasih itu namanya kebangeten. Tau sendiri kan mama-mama, apalagi anak cewek, tempat pensilnya aja bisa punya 5, 6, 7...Tiap ada model baru pengen) Dengan begini, mereka mengenal usaha.

 Refleksi sebelum Tidur

Sembari menemani dia tidur, kita refleksi ...tadi Danes dapet kartu ajaibnya karena A, B, C, D dsb.. Termasuk tindakan2 surprise nya...Seperti...Danes angkat baju dari jemuran, Danes membawa gelas-gelas bekas minum tamu ke belakang dan sebagainya, termasuk....penting ini....Memberikan gambaran kepadanya besok dia dapat peluang mendapat berapa kartu ajaib. Karena anak lebih suka sesuatu yang terprogram. Dan juga karena Danes punya target berapa kartu harus dikumpulkan di hari Sabtu.

Kartunya terlalu Sederhana

Masukan dari Danes sendiri... "Ibu, kartunya dihias yang bagus to..."

PR buat saya.... hehe....baiklah..saya buatkan.

Cerita Ibu dan Danes...2 manusia yang juaauuh dari sempurna, hanya sedang berusaha mencari cara menjalani keseharian lebih baik, tanpa ngambek...tanpa marah-marah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun