Mohon tunggu...
danendra farrel
danendra farrel Mohon Tunggu... Lainnya - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Hobi tidur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kolaborasi Tanpa Batas: Komputasi Adaptif untuk Indonesia

13 November 2023   23:29 Diperbarui: 13 November 2023   23:48 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/id/illustrations/komputasi-awan-sistem-cloud-awan-2153286/

Dalam era di mana arus informasi mengalir dengan cepat, dan teknologi semakin menjadi tulang punggung kehidupan sehari-hari, perubahan dalam paradigma komputasi memainkan peran kunci dalam membentuk masa depan. Salah satu terobosan penting yang mencuri perhatian adalah konsep Data as a Service (DaaS) berbasis paradigma Fog Computing, yang diusulkan dalam artikel berjudul "Efficient Data as a Service in Fog Computing: An Adaptive Multi-Agent Based Approach" oleh Giulia Mangiaracina, Pierluigi Plebani, Mattia Salnitri, dan Monica Vitali yang diterbitkan dalam jurnal "IEEE Transactions on Cloud Computing" pada tahun 2023.

Artikel ini membahas suatu model DaaS yang efisien, menjembatani keunggulan dari cloud dan edge computing melalui paradigma Fog Computing. Dengan latar belakang ini, mari kita telaah secara lebih mendalam mengenai dampak dan relevansi dari penelitian ini dalam konteks Indonesia, sekaligus mengeksplorasi bagaimana konsep komputasi sosial dan cloud computing memainkan peran dalam menghadapi tantangan di Indonesia.

Paradigma Baru: Data as a Service (DaaS) Berbasis Fog Computing

Pertama-tama, kita harus memahami bahwa DaaS adalah konsep yang mengizinkan akses dan penggunaan data secara fleksibel dan efisien. Ketika DaaS diimplementasikan dalam paradigma Fog Computing, di mana komputasi terjadi tidak hanya di cloud tetapi juga di tepi jaringan (edge), maka hal ini membawa dampak positif yang signifikan.

Indonesia, sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi yang pesat, menghadapi tantangan dalam mengelola data yang tersebar di seluruh lapisan masyarakat. Dengan adanya DaaS berbasis Fog Computing, potensi untuk meningkatkan aksesibilitas dan efisiensi pengelolaan data di Indonesia menjadi lebih terbuka.

Keseimbangan Komputasi dan Penyimpanan dalam Konteks Indonesia

Indonesia, dengan keberagaman geografis dan strukturalnya, memiliki tantangan tersendiri dalam menyediakan akses data yang merata di seluruh wilayahnya. Konsep yang diusulkan dalam artikel, yang menekankan pada distribusi seimbang antara penyimpanan dan pemrosesan data di cloud dan tepi jaringan, relevan dengan dinamika geografis Indonesia.

Dalam konteks ini, pemikiran strategis tentang bagaimana menyusun infrastruktur komputasi untuk mencapai efisiensi dan responsivitas yang optimal menjadi semakin penting. Terlebih lagi, hal ini sangat berkaitan dengan perkembangan perdagangan seluler di Indonesia, di mana akses cepat dan efisien terhadap data merupakan kunci untuk pertumbuhan e-commerce, layanan keuangan seluler, dan inovasi bisnis lainnya.

Sistem Multi-Agen Adaptif: Kolaborasi Tanpa Pusat Kontrol

Satu konsep inovatif yang dihadirkan dalam penelitian ini adalah penggunaan sistem multi-agen adaptif. Di Indonesia, dengan keragaman kondisi jaringan dan kebutuhan pengguna, memiliki sistem yang dapat secara otonom mengelola penempatan data berdasarkan kebutuhan kualitas layanan pengguna merupakan langkah besar menuju pengelolaan data yang efisien.

Penerapan algoritma pembelajaran penguatan (reinforcement learning) untuk mencapai keseimbangan antara kebutuhan lokal pengguna data dan kepuasan kebutuhan global adalah langkah cerdas dalam menghadirkan kolaborasi tanpa perlu kontrol terpusat. Di tengah keterbatasan infrastruktur di beberapa wilayah di Indonesia, kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan dengan cepat adalah kunci keberhasilan.

Dampak pada Skalabilitas dan Ketersediaan

Pentingnya skenario uji yang dilakukan dalam penelitian ini sangat relevan dalam konteks Indonesia yang penuh dinamika. Melihat skenario di mana jumlah node penuh dan node data bervariasi, dan bagaimana hasil menunjukkan skalabilitas solusi yang diusulkan, membuka jalan untuk penerapan luas di Indonesia.

Dalam situasi di mana kebutuhan konsumen data dapat bervariasi secara signifikan dan jumlah perangkat yang terhubung dapat berkembang pesat, memiliki solusi yang tetap stabil dan skalabel adalah aset berharga. Hal ini relevan dengan pertumbuhan industri 4.0 di Indonesia, di mana konektivitas yang sangat baik dan manajemen data yang cerdas adalah pendorong utama untuk efisiensi dan inovasi.

***

Secara keseluruhan, artikel ini membawa dampak positif dan relevan dalam konteks Indonesia yang tengah bertransformasi. Dari segi komputasi sosial, konsep DaaS berbasis Fog Computing ini mempromosikan kolaborasi tanpa pusat kontrol, yang sesuai dengan semangat gotong royong yang telah lama menjadi bagian integral dari budaya Indonesia.

Di sisi lain, dalam konteks cloud computing, artikel ini membuka diskusi tentang bagaimana distribusi seimbang antara komputasi di cloud dan tepi jaringan dapat meningkatkan efisiensi, ketersediaan, dan responsivitas data, khususnya di lingkungan yang mungkin memiliki keterbatasan infrastruktur.

Untuk mengintegrasikan konsep ini dengan lebih baik dalam ekosistem komputasi Indonesia, langkah-langkah konkret seperti penyediaan infrastruktur edge yang lebih luas, pengembangan kebijakan data yang memadai, dan investasi dalam literasi digital masyarakat perlu ditempuh. Inovasi ini, jika diimplementasikan dengan bijak, dapat menjadi pendorong utama dalam membentuk Indonesia sebagai pemain utama dalam peta global komputasi dan teknologi.

Sebagai kesimpulan, artikel ini bukan hanya menyajikan temuan ilmiah, tetapi juga membuka pintu untuk membayangkan masa depan komputasi di Indonesia yang lebih adaptif, responsif, dan terkoneksi secara efisien. Dengan melibatkan aspek komputasi sosial dan konsep cloud computing, penelitian ini membangun landasan bagi transformasi digital yang lebih inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun