Mohon tunggu...
danendra farrel
danendra farrel Mohon Tunggu... Lainnya - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Hobi tidur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menggabungkan Etika dalam Revolusi Smart Cities di Indonesia

29 Oktober 2023   14:54 Diperbarui: 29 Oktober 2023   15:02 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/id/illustrations/awan-penyimpanan-media-penyimpanan-7832677/

Pada tahun 2023, Verena Zimmermann mempublikasikan artikelnya yang menarik berjudul "Smart Cities as a Testbed for Experimenting with Humans? - Applying Psychological Ethical Guidelines to Smart City Interventions" di jurnal "Ethics and Information Technology". Artikel ini membahas dilema etika yang muncul dari pengumpulan data sensitif dalam intervensi smart city, seperti aplikasi peringatan ponsel pintar dan antarmuka penghematan energi, serta kekhawatiran privasi yang terkait dengan pengumpulan data pengguna yang merajalela. Artikel ini menyoroti kebutuhan pendekatan lintas disiplin dan kolaborasi antara pemerintah kota, peneliti, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengatasi pertanyaan etika yang kompleks dan memastikan kepatuhan terhadap standar dan regulasi.

Di Indonesia, pertumbuhan perkotaan dan penetrasi teknologi semakin pesat, dan konsep smart cities menjadi relevan. Smart cities berfokus pada penggunaan teknologi dan sensor untuk mengumpulkan data yang dapat meningkatkan kualitas hidup warganya. Namun, seperti yang dibahas dalam artikel oleh Verena Zimmermann, langkah-langkah ini juga membawa implikasi etika yang serius.

Kebijakan Smart Cities di Indonesia

Pada dasarnya, konsep smart cities berfokus pada efisiensi dan kenyamanan bagi warga kota. Namun, untuk mencapai tujuan ini, data pribadi dan perilaku warga kota seringkali harus dikumpulkan dan dianalisis. Inilah yang menciptakan dilema etika.

Di Indonesia, langkah-langkah seperti penggunaan aplikasi peringatan ponsel pintar untuk situasi darurat dan antarmuka penghematan energi dalam bangunan bertujuan meningkatkan kehidupan sehari-hari warga. Namun, dengan pengumpulan data yang intensif, muncul pertanyaan tentang privasi dan penggunaan data pribadi. Dalam konteks ini, artikel oleh Verena Zimmermann menjadi sangat relevan.

Dilema Etika dalam Smart Cities

Dalam konteks smart cities, pengumpulan data adalah hal yang umum, tetapi ini juga menciptakan dilema etika. Artikel tersebut menyoroti beberapa isu penting:

  1. Privasi Pengguna: Ketika data pribadi warga dikumpulkan secara luas, bagaimana memastikan bahwa privasi mereka terjaga? Ini menjadi pertanyaan kritis dalam konteks Indonesia yang semakin terhubung secara digital.

  2. Manipulasi Data: Bagaimana mencegah data yang dikumpulkan digunakan untuk memanipulasi perilaku pengguna? Misalnya, dalam konteks penghematan energi, data yang dikumpulkan dapat digunakan untuk mengarahkan pengguna untuk mengurangi konsumsi energi.

  3. Keadilan dan Akses: Bagaimana memastikan keadilan dalam manfaat yang diberikan oleh smart city interventions? Semua warga harus memiliki akses yang sama terhadap manfaat yang ditawarkan oleh perkotaan pintar.

  4. Partisipasi Warga: Bagaimana menggabungkan warga dalam pengambilan keputusan terkait smart cities? Keterlibatan warga adalah komponen kunci untuk memastikan keadilan dan pemenuhan nilai-nilai etika.

Menerapkan Panduan Etika Psikologis

Artikel oleh Verena Zimmermann menekankan pentingnya menerapkan panduan etika psikologis dalam konteks smart cities. Ini mencakup mempertimbangkan bagaimana intervensi ini memengaruhi persepsi, perilaku, sikap, motivasi, dan pengambilan keputusan warga.

Di Indonesia, ini mengarah pada perlunya peninjauan etika dalam pengumpulan data, penggunaan data tersebut, dan dampaknya pada warga. Penting untuk memastikan bahwa penggunaan data ini selaras dengan nilai-nilai etika, seperti privasi dan keadilan.

Kolaborasi Lintas Disiplin

Artikel tersebut juga menekankan kolaborasi lintas disiplin sebagai kunci untuk mengatasi dilema etika. Dalam konteks Indonesia, ini mengharuskan kerja sama antara pemerintah kota, peneliti, perusahaan teknologi, dan warga.

Keterlibatan warga dalam pengambilan keputusan terkait smart cities sangat penting. Mereka harus memiliki suara dalam bagaimana data mereka digunakan dan bagaimana teknologi diimplementasikan.

Keadilan dan Akses

Keberhasilan smart cities harus diukur dalam hal keadilan dan akses yang diberikan kepada semua warga. Di Indonesia, ini memanggil untuk memastikan bahwa teknologi yang dikembangkan untuk smart cities dapat diakses oleh semua warga, tidak hanya oleh mereka yang mampu secara finansial.

Mendorong Partisipasi Warga

Artikel tersebut juga menyoroti pentingnya mendorong partisipasi warga dalam pengembangan smart cities. Dalam konteks Indonesia, ini berarti mengundang warga untuk memberikan masukan dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.

Ini melibatkan memastikan bahwa perspektif warga diperhitungkan dalam perencanaan, pengembangan, dan evaluasi smart city interventions.

***

Smart cities menjanjikan peningkatan kualitas hidup dan efisiensi, tetapi juga membawa implikasi etika yang signifikan. Di Indonesia, di mana perkotaan terus berkembang, artikel oleh Verena Zimmermann memicu pemikiran tentang bagaimana kita dapat memastikan bahwa smart cities tidak hanya cerdas tetapi juga etis.

Penting untuk mengaplikasikan panduan etika psikologis, menggabungkan perspektif warga, dan memastikan bahwa keadilan dan akses menjadi fokus utama dalam pengembangan smart cities di Indonesia. Dengan cara ini, kita dapat membangun kota-kota yang cerdas dan etis yang benar-benar meningkatkan kualitas hidup warga.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun