Mohon tunggu...
Danendra Ahmad Fadhillah
Danendra Ahmad Fadhillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

saya menyukai buku

Selanjutnya

Tutup

Bola

Perseturuan Shin Tae-yong dan Thomas Doll Berdasarkan Sudut Pandang Etika Komunikasi

13 Mei 2024   17:52 Diperbarui: 13 Mei 2024   18:04 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Ketidakjelasan Komunikasi dan Kurangnya Saling Menghargai:

  • Akar     permasalahan berawal dari ketidakjelasan komunikasi terkait     pemanggilan pemain Persija untuk pemusatan latihan Timnas U-20.
  • STY     dan Thomas Doll tidak menunjukkan rasa saling menghargai sebagai     sesama pelatih profesional. Hal ini terlihat dari pernyataan-pernyataan di     media yang saling sindir dan menyerang.

2. Penggunaan Bahasa yang Tidak Tepat dan Bernada Provokatif:

  • STY     dan Thomas Doll menggunakan bahasa yang tidak tepat dan bernada     provokatif dalam beberapa kesempatan.
  • Penggunaan     kata-kata kasar dan sindiran sarkasme menunjukkan sikap yang tidak     profesional dan tidak membangun.

3. Ketidakmampuan Mengelola Emosi di Depan Publik:

  • Baik     STY maupun Thomas Doll menunjukkan ketidakmampuan mengelola emosi     di depan publik.
  • Hal  ini terlihat dari sikap mereka yang mudah tersulut emosi dan melontarkan    pernyataan kontroversial saat diwawancarai media.

4. Dampak Negatif pada Timnas, Persija, dan Sepak Bola Indonesia:

  • Perselisihan     ini berdampak negatif pada kondusifitas timnas dan Persija.
  • Atmosfer yang tidak harmonis dapat mengganggu fokus dan performa pemain.
  • Perseteruan ini juga dikhawatirkan dapat mencoreng citra sepak bola Indonesia di mata internasional.

Etika komunikasi yang seharusnya diterapkan:

  • Komunikasi   yang jelas, terbuka, dan saling menghargai antara pelatih, klub,  dan PSSI.
  • Penggunaan bahasa yang sopan, santun, dan profesional dalam menyampaikan pendapat
  • Kemampuan untuk mengelola emosi dan menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun