Seiring dengan berkembangnya kota dan bertambahnya populasi setiap tahunnya, penyumbang karbon dioksida juga meningkat sehingga menyebabkan terjadinya fenomena pemanasan global yang mempengaruhi perubahan iklim dunia.Â
Perubahan ini berpotensi berdampak pada kehidupan manusia, namun seiring berjalannya waktu, individu dan pemerintah sering kali hanya bereaksi dalam waktu singkat ketika krisis yang terjadi sudah berubah menjadi krisis yang nyata dan bukannya efek kecil yang akan menjadi parah di masa depan. Â
Efek kecil ini ternyata disebabkan oleh manusia itu sendiri-muncul dari kondisi yang sering terjadi di kehidupan nyata. Seperti sisa limbah dari kegiatan industri, transportasi dan aktivitas manusia yang membutuhkan energi fosil, belum lagi semua kondisi tersebut mengeluarkan karbondioksida ke atmosfer dengan berbagai cara. Â
Emisi karbon dioksida atau yang dalam ilmu pengetahuan disebut (CO2) telah muncul sebagai pengaruh yang sangat penting dan menjadi tantangan dalam keberlanjutan global.Â
Memahami penyebab dan dampak dari karbon dioksida membawa peluang untuk berinovasi dan melakukan mitigasi seperti kemampuan untuk mencegah serta membuka jalan bagi solusi dan perubahan positif untuk memiliki lingkungan masa depan yang tangguh bagi generasi yang akan datang.
Mengatasi CO2 membutuhkan strategi komprehensif yang mencakup berbagai sektor, kemajuan teknologi, dan tindakan individu. Namun, pendekatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut tidak hanya berkontribusi pada lingkungan yang lebih sehat tetapi juga memiliki inisiatif untuk mencari potensi dalam CO2 (Karbon dioksida) serta menggunakannya secara efektif, sehingga potensi tersebut berubah menjadi sumber daya yang jauh lebih berharga yang belum dirangkul ke dalam keberlanjutan global.Â
Inisiatif-inisiatif ini telah menghasilkan beberapa inovasi untuk menangkap, memanfaatkan, dan menggunakan kembali CO2 di dalam kota. Sehingga mengubahnya menjadi aset yang berharga dan bukan hanya sebagai polutan. Â
Dengan munculnya berbagai teknologi dan posibitilas dimasa kini, istilah "EvoGreen" dapat dikembangkan dan diterapkan pada konsep-konsep yang menyelaraskan kota dengan sistem alam.Â
Sebagai contoh, teknologi dapat digunakan untuk pengembangan perangkat hemat energi atau memanfaatkan sumber energi terbarukan yang dapat membawa ide dan strategi untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan di sekitar kota.Â
EvoGreen juga menggunakan pendekatan yang mengedepankan inovasi dan pengembangan dengan tetap mempertimbangkan kesehatan dan kelestarian lingkungan dalam jangka panjang. Berbagai inovasi dapat diterapkan dalam istilah ini karena dapat memberikan manfaat bagi lingkungan di dalam kota.
Kebun Vertikal: Peningkatan Kualitas Udara
Salah satu strategi yang memfokuskan peningkatan kualitas udara yaitu dengan memurnikan karbon dioksida dan menukarnya dengan oksigen. Namun tidak hanya itu, kebun ini juga memberikan daya tarik visual pada bangunan dan memberikan kontribusi positif pada kesehatan mental dengan menawarkan ruang hijau yang mencukupi kebutuhan lingkungan di perkotaan.
Carbon Capture and Utilization (CCU):
Selanjutnya adalah Carbon Capture and Utilization (CCU), salah satu konsep inovasi yang memiliki potensi untuk menggunakan teknologi mengenai masalah emisi gas rumah kaca dan kebutuhan energi yang terus meningkat.Â
Konsep ini tidak jauh berbeda dengan Carbon capture and storage (CCS), sebuah teknologi yang berfokus pada penyerapan CO2 secara selektif dari aliran gas, dan menjadikan CO2 yang ditangkap sebagai sumber daya terbarukan menjadi bahan baku karbon dan produk yang berharga seperti bahan kimia dan bahan bakar, alih-alih mengasingkannya secara permanen.Â
Mengadopsi konsep teknologi CCU di kota-kota akan menawarkan banyak ide yang harus di aplikasikan, karena potensi tersebut sangat dibutuhkan untuk dapat merubah lingkungan dalam kota menjadi selaras dengan sistem alam.
Berbagai konsep yang ditelusuri, sayangnya meskipun ada banyak kemungkinan untuk inovasi dan strategi untuk memanfaatkan kembali CO2, ada banyak faktor yang menjadi tantangan dalam mewujudkan inovasi tersebut, termasuk melibatkan banyak pendekatan lebih, penggabungan berbagai teknologi dan aplikasi dari istilah "EvoGreen".Â
Istilah "EvoGreen" sendiri masih terbatas dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu untuk memulai strategi ini diperlukan upaya bersama dari pemerintah, masyarakat dan individu untuk melanjutkan penelitian solusi "EvoGreen".Â
Demi mencapai peningkatan keberlanjutan dunia hijau, solusinya yang diberikan harus lebih mudah dipahami, hemat biaya serta membuahkan pelestarian lingkungan dengan jangka panjang. Pada intinya, solusi "EvoGreen" perlu lebih lanjut diperhatikan dan diharapkan untuk dipraktikkan demi hubungan yang harmonis antara kehidupan kota dan alam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya