Mohon tunggu...
Dandy Kart
Dandy Kart Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang sedang berupaya untuk membangkitkan semangat perjuangan generasi muda, lahir di keluarga dengan minat baca yang tinggi membuat saya terpacu untuk mengoptimalkan kemampuan baca dan tulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Indonesia Emas 2045 Hanya Bualan Semata

10 Oktober 2024   21:50 Diperbarui: 10 Oktober 2024   21:50 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia emas 2045 hanya bualan semata

Oleh : Dandy Kart

Pada tahun 2045, tepat 100 tahun indonesia merdeka, indonesia bercita-cita menjadi negara dengan pendapatan per kapita yang setara dengan negara maju, sehingga dapat keluar dari Middle income Trap (MIT). Dalam menggapai cita-cita tersebut, presiden RI Joko widodo, yang didampingi oleh Mentrei Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartato, meluncurkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi "Indonesia Emas 2045" di Jakarta Theater, Jakarta, Kamis (15/06).

Era transformasi ekonomi 

Optimis keluar dari Middle income Trap, diperlukan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 6% hingga 8% agar tahun 2038 indonesia dapat keluar dari MIT. Namun, perlu diingat untuk mencapai target tersebut tentunya tidak mudah, dilansir dari www.cnbcindonesia.com hutang negara di era kepemimpinan Jokowi tembus Rp 8.338 Triliun, kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan karena, semakin hutang negara bertambah maka semakin sulit untuk membayarnya, salah satu cara yaitu dengan menaikkan pajak yang dibebankan kepada rakyat, tentu saja hal ini dapat menghambat apa yang sudah dicita-citakan yaitu Indonesia dapat keluar dari Middle Income Trap. Namun demikian, indonesia tetap perlu bersiap menghadapi berbagai tantangan yang akan muncul, salah satunya adalah peningkatan kualitas SDM.

Peran pendidikan 

Pendidikan merupakan hal terpenting agar setiap negara dapat berkembang dengan cepat. Sebuah negara besar akan menganggap pendidikan sebagai prioritas utama karena hanya dengan narasi pendidikan yang kuat sebuah negara itu bisa maju dengan berbagai faktor yaitu, kemiskinan masyarakat akan menurun dan akan berganti menjadi sejahtera. Namun, dalam proses pengembangan pendidikan di Indonesia, kita masih menghadapi banyak permasalahan di setiap sektornya. Permasalahan ini hanya dapat diselesaikan dengan partisipasi seluruh pemangku kepentingan seperti, pemerintah, sistem, guru, kurikulum, orang tua, dan juga siswa itu sendiri.

Fasilitas pembelajaran juga menjadi salah satu faktor penyebab terpuruknya pendidikan di Indonesia, terutama bagi saudara-saudara kita yang tinggal di daerah terpencil. Terdapat perbedaan yang besar antara siswa yang belajar di sekolah kota dan di daerah terpencil, kita bisa melihat bahwa kondisi sekolah di daerah terpencil masih jauh dari kata "baik". Misalnya kondisi bangunan yang rapuh dan hampir roboh, hal itu membuat proses kegiatan belajar mengajar seringkali terganggu. Rusaknya sarana dan prasarana sangat mempengaruhi hasil pendidikan itu sendiri hingga membuat proses belajar mengajar tidak efektif. Persoalan selanjutnya adalah mahalnya biaya pendidikan di Indonesia. Mungkin kita sering mendengar ungkapan ini untuk membenarkan mahalnya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk belajar. Artinya masyarakat miskin tidak punya pilihan selain tidak bersekolah dan memilih bekerja seadanya untuk melanjutkan hidup. Pemerintah harus gerak cepat dalam menindak lanjuti kondisi seperti ini, jika memang mau mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. Pemerintah harus mengubah sistem sosial yang terkait dengan sistem pendidikan. Sebagaimana kita ketahui, sistem pendidikan saat ini diterapkan dalam konteks sistem ekonomi kapitalis (neoliberalisme), dengan prinsip-prinsip yang mencakup minimalisasi peran dan tanggung jawab negara dalam urusan publik, termasuk pembiayaan pendidikan. Oleh karena itu pemerintah harus mencari solusi terhadap permasalahan yang ada saat ini, terutama yang berkaitan dengan pendanaan, seperti buruknya fasilitas, tunjangan guru, dan tingginya biaya pendidikan.dengan begitu saya harap kedepannya kualitas pendidikan di indonesia semakin baik dan bangsa indonesia bisa terbebas dari kebodohan, karena hanya dengan menghilangkan kebodohan maka bangsa bisa dikatakan mandiri. Secara umum, Edward Sallis (1984) dalam Total Quality Management in Education menyebutkan, kondisi yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan dapat berasal dari berbagai macam sumber, yaitu miskinnya perancangan kurikulum, ketidak cocokan pengelolaan gedung, lingkungan kerja yang tidak kondusif, ketidaksesuaian system dan prosedur (manajemen), tidak cukupnya jam pelajaran, kurangnya sumber daya, dan pengadaan staf (Syafaruddin, 2002: 14)[3]. Kurikulum sekolah yang kurang relevan dan mudah beradaptasi dengan perubahan zaman dan kebutuhan siswa juga menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Program yang tidak memenuhi kebutuhan siswa dapat membuat mereka tidak mampu bersaing secara global. 

Refleksi 

Indonesia adalah negara yang besar, sumber daya alam yang melimpah serta suburnya tanah. Pertanyaannya, "kenapa indonesia belum menjadi negara maju"?. Jawaban yang paling simpel adalah, "ada yang salah dengan tata kelola negeri ini". Jika memang Indonesia Emas 2045 ingin betul betul diwujudkan maka harus membangun pondasi yang kuat dari segala sektor baik pemerintahan, masyarakat, ekonomi, infrastruktur. Kita semua mempunyai harapan bahwa bangsa yang besar ini bisa menjadi bangsa yang maju, para pemegang kekuasaan harus betul-betul menjalankan tugasnya dan harus serius dalam melaksanakan segala hal yang berkaitan dengan keberlangsungan negara. Jika didalam lingkup pihak-pihak yang memiliki otoritas masih saja tidak serius dan main-main maka negara ini akan begitu-begitu saja, yang dipilih adalah yang dekat dengan kekuasaan, yang dipilih adalah anggota keluargnya, sedangkan orang orang yang memiliki kapabilitas dan kompetensi harus kalah dengan praktik-praktik nepotisme, primordialisme, dll. Jika masih banyak permasalahan di negara ini yang tidak di selesaikan dari apa yang saya sampaikan diatas dan masih banyak lagi permasalahan yang ada, yang tidak di tanggapi dengan serius maka INDONESIA EMAS 2045 hanya bualan semata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun