Mohon tunggu...
Dandy Bayu Firdaus
Dandy Bayu Firdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Historical Story

Mengulas cerita masa lalu di balik terjadinya sejarah

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Yugoslavia, Sebuah Negara yang "Bhineka" Tetapi Tidak "Tunggal Ika"

10 Juli 2021   10:43 Diperbarui: 10 Juli 2021   10:47 3915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta Persebaran Wilayah Yugoslavia (Sumber: en.wikipedia.org)

Ada kala dimana mereka berdiskusi. Bung Karno bertanya kepada Josip Tito bahwa apa yang akan Tito tinggalkan setelah ia meninggal. Josip Tito pun menjawab dengan tegas bahwa ia akan meninggalkan pasukan perang yang kuat dan kebudayaan yang beraneka ragam untuk rakyatnya di Yugoslavia. Lantas kemudian Josip Tito bertanya kembali kepada Bung Karno dengan pertanyaan yang sama yakni apa yang akan Bung Karno wariskan setelah ia tiada. Bung Karno dengan mantap menjawab "Aku tidak akan pernah khawatir, karena telah ku wariskan PANCASILA sebagai jalan hidup bangsa ku, Bangsa Indonesia. Yugoslavia dan Indonesia memang memiliki kemiripan, dimana kedua negara terdiri dari berbagai macam etnis, budaya, agama dan ras yang tersebar merata.

pada tahun 1971, Yugoslavia kembali dililit berbagai macam permasalahan yang cukup kompleks, dimulai dari melemahnya kembali kekuatan ekonomi mereka dan juga mulai timbul isu sentimen dari dua etnis yakni Kroasia dan Serbia. Hingga pada akhirnya tahun 1974, sebagai usaha untuk meredam konflik ini, Josip Tito bersama anggota parlemen lainnya, mengikat kembali erat Yugoslavia, dan Josip Tito diangkat menjadi presiden seumur hidup. 

Tetapi kemudian, pada tanggal 4 Mei 1980, Josip Tito wafat dan meninggalkan warisan konfilik yang ada di Yugoslavia. Seandainya Tito bertahan lebih lama, maka Yugoslavia juga akan semakin lama masanya. Warisan berupa hutang yang semakin besar dan angka kemiskinan yang mulai meningkat di Yugoslavia, tidak bisa dibendung oleh pemerintahan selanjutnya.

Perpecahan antar etnis pun terjadi. Pertama Serbia melepaskan diri dari Yugoslavia pada tahun 1989 dengan menunjuk Slobodan Milosevic sebagai pimpinan mereka. Pada 1990, giliran Kroasia dan Slovenia juga yang akhirnya memisahkan diri dari Yugoslavia. Adanya isu perang antara Albania dan Serbia juga menjadikan Yugoslavia menjadi tidak terarah. Pelan tapi pasti, semua etnis dari berbagai negara yang ada pada Yugoslavia melepaskan diri. Pada tahun 1991, giliran Makedonia yang memisahkan diri akibat perang dengan pemerintahan Yugoslavia itu sendiri. Pada 1992, Bosnia & Herzegovina juga ikut membubarkan diri karena terdapat perang Bosniak yang melibatkan perang antar etnis kaum mereka sendiri

Puncaknya adalah pada tahun 2003, dimana Yugoslavia kembali berselisih dengan etnis Albania. Tetapi sebagai penanda berakhirnya Yugoslavia, NATO turut andil dalam proses menghancurkan Yugoslavia dengan melakukan pengeboma di Kota Beograd. Isu yang semakin berbahaya, dan perang antar etnis yang tak terelakan, mengharuskan Yugoslavia hilang dan mengganti nama menjadi "Serbia & Montenegro". Dengan ini berakhirlah era Yugoslavia

NATO Mengebom Kota Beograd (Sumber: miltaire.gr)
NATO Mengebom Kota Beograd (Sumber: miltaire.gr)

Dapat dikatakan bahwa perpecahan yang terjadi terhadap Yugoslavia terjadi karena ketidakmampuan pihak internal Yugoslavia itu sendiri dalam mengelola berbagai macam konfik dan menyelesaikan serta menyatukan berbagai macam etnis yang ada. Tanpa adanya dasar pondasi bangsa yang kuat, bangsa yang multirasial nan unik dapat hancur lebur tidak tersisa. Maka beruntunglah Indonesia, berkat para pendahulu termasuk Bung Karno, kita memiliki pondasi dasar negara, yakni PANCASILA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun