Dik, andai memintaku untuk segera cepat menemui orangtuamu dan memintamu untuk menjadi teman hidupku. Pada saat itu juga akan saya lakukan dik.
Daripada kamu harus diam-diam menyembunyikan segala hal dan pada akhirnya engkau menikamku secara sadar. Lebih baik katakan keinginanmu kepadaku niscaya akan aku lakukan kalau memang itu maumu.
Andai masih ada kesempatan, tak menunggu waktu lama untuk memintamu dik. Bahkan detik ini aku bisa pulang dan memasangkan mutiara di jari manismu. Jika tidak ada, biarkan aku gila layaknya Qais yang ditinggal nikah oleh Layla.
Dik, izinkan aku merindukanmu. Aku disini masih senantiasa mendoakanmu, semoga Allah menjagamu dik.
Mungkin, melepasku mengartikan kau telah menemukan bahagia? Namun, apakah engkau merasa bahagia juga? Layaknya mengupas luka yang sudah terlanjur kering. Bahagiamu sekarang, dengan sesalnya terasa luka baru di hatiku.
***
Dandy Akbar / @rejalmuhibbin
Bali, 28 Januari 2019