Mohon tunggu...
Dandy Akbar Irawan
Dandy Akbar Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Freelance Writer

* Pembaca yang belajar menjadi Penulis *

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Menikam dalam Diam #3

21 Desember 2020   08:37 Diperbarui: 20 Januari 2021   07:33 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang pria wafat terbunuh kekasihnya

Dik, andai memintaku untuk segera cepat menemui orangtuamu dan memintamu untuk menjadi teman hidupku. Pada saat itu juga akan saya lakukan dik.

Daripada kamu harus diam-diam menyembunyikan segala hal dan pada akhirnya engkau menikamku secara sadar. Lebih baik katakan keinginanmu kepadaku niscaya akan aku lakukan kalau memang itu maumu.

Andai masih ada kesempatan, tak menunggu waktu lama untuk memintamu dik. Bahkan detik ini aku bisa pulang dan memasangkan mutiara di jari manismu. Jika tidak ada, biarkan aku gila layaknya Qais yang ditinggal nikah oleh Layla.

Dik, izinkan aku merindukanmu. Aku disini masih senantiasa mendoakanmu, semoga Allah menjagamu dik.

Mungkin, melepasku mengartikan kau telah menemukan bahagia? Namun, apakah engkau merasa bahagia juga? Layaknya mengupas luka yang sudah terlanjur kering. Bahagiamu sekarang, dengan sesalnya terasa luka baru di hatiku.

***

Dandy Akbar / @rejalmuhibbin

Bali, 28 Januari 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun