Apa yang hendak engkau harapkan?
Seonggok bintang tak hendak pulang ke peraduan. Inginnya begadang sepanjang malam penuh senyum dan gelak tawa. Mengumbar sinar menyebar menghias langit, hingga memantul di riap-riap sungai. Bahkan ikan-ikan enggan mengambilnya.
Malam bukan hanya milikmu, bulan sabit lebih menawan senyumnya. Cahayanya lebih terang memesona memenuhi cakrawala. Bahkan di sela-sela rimbunnya pucuk-pucuk pinus, sangat eksotis.
Apa yang hendak engkau harapkan?
Engkau tampak lebih indah tampil apa adanya. Maka akan kuraup semua bintang-bintang di langit, dan perlahan kusimpan di bawah bantal. Akan kujumput senyum rembulan yang menawan, dan kusembunyikan di bawah lipatan selimut tebal tanpa kecupan.
Apa yang hendak engkau harapkan?
Bintang-bintang dan rembulan akan segera sirna, ditelan datangnya pagi membawa rona jingga, bergulir waktu hingga senja segera tiba.
Apa yang hendak engkau harapkan?
Sebenarnya aku selalu berbisik kepada bintang-bintang dan rembulan, pagi dan senja. Jadilah dirimu sendiri, apa adanya.
(*)
November 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H