Seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan radioisotop, baik untuk kebutuhan medis maupun industri, BATAN pada saat itu, merasa perlu meningkatkan kapasitas daya Reaktor TRIGA Mark II, dari 250 kW menjadi 1000 kW (1 MW).
Peningkatan daya reaktor menjadi 1000 kW, dimulai pada Agustus 1971, dimana semua pekerjaan teknis dilakukan sepenuhnya oleh tenaga-tenaga ahli Indonesia. Peningkatan daya tersebut selesai pada November 1971.
Kemudian pada tanggal 27 November 1971, untuk pertama kalinya reaktor TRIGA Mark II berhasil mencapai kritis pada daya 1000 kW. Beroperasi dengan lancar, aman dan selamat.
Keberhasilan peningkatan daya reaktor oleh putra-putra terbaik Indonesia itu memperoleh apresiasi dari Presiden RI kedua, Soeharto, yang kemudian meresmikan penggunaan reaktor TRIGA Mark II dengan daya maksimal 1000 kW, pada tanggal 4 Desember 1971,
Sejak itu reaktor TRIGA Mark II beroperasi pada daya maksimal 1000 kW dan menjadi fasilitas utama bagi Batan Bandung dalam meningkatkan produksi radioisotop untuk memenuhi kebutuhan di dalam dan luar negeri.
Setelah beroperasi pada daya 1000 kW selama 25 tahun dengan aman, demi memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat pengguna yang terus meningkat, maka untuk kedua kalinya, reaktor TRIGA Mark II dinaikkan kapasitas dayanya dari 1000 kW menjadi 2000 kW. Peningkatan daya reaktor itu dimulai pada 12 April 1996.
Pada tanggal 13 Mei 2000, pukul 06.32 WIB, tercatat dalam sejarah, reaktor TRIGA Mark II mencapai kritis pada daya 2000 kW.
Pada tanggal 24 Juni 2000, Wakil Presiden RI, saat itu, Megawati Soekarnoputri, secara sah meresmikan pengoperasian reaktor TRIGA Mark II pada daya 2000 kW. Pada saat yang bersamaan sekaligus mengubah nama reaktor TRIGA Mark IIÂ menjadi reaktor TRIGA 2000. Sejak perubahan nama itu, selanjutnya disebut dengan reaktor TRIGA 2000.
Saat ini, 24 Juni 2023, tepat 23 tahun sejak reaktor TRIGA 2000 diresmikan oleh Megawati Soekarnoputri. Selama kurun waktu itu, reaktor TRIGA 2000 Bandung telah banyak memberikan kontribusinya di bidang penelitian dan pengembangan teknologi nuklir, terutama dalam upaya penguasaan teknologi produksi radioisotop untuk kesehatan.
Tidak berhenti di situ, dalam perjalanannya, Reaktor TRIGA 2000 sangat berperan dalam pengembangan aplikasi teknik nuklir untuk melakukan identifikasi polutan udara. Dengan menggunakan analisis aktivasi neutron untuk meneliti kualitas udara di semua daerah, sehingga diperoleh basis data tentang kualitas udara di seluruh Indonesia.
Dalam rangka mendukung program pendidikan di Indonesia, reaktor TRIGA 2000 banyak memberikan andil dalam membekali generasi muda di bidang iptek nuklir. Reaktor TRIGA 2000 banyak dimanfaatkan oleh sejumlah perguruan tinggi untuk melakukan praktikum, serta bisa juga digunakan untuk riset bagi mahasiswa tingkat S1, S2 maupun S3 yang sedang melakukan tugas akhir.