4. Sifat Sabu'iyah (binatang buas). Sifat ini mendorong manusia, menjadi: mudah marah, dengki, menyerang orang lain, memukul, memaki, membunuh, menghamburkan harta dan menjajah hak orang lain dan lain sebagainya.
Keempat sifat diatas merupakan sumber yang menimbulkan berbagai macam kejahatan manusia yang muncul dalam bentuk gerak lahir maupun bathin.
Kejahatan secara lahir adalah perbuatan jahat yang tampak di mata dan telinga, juga secara lisan (pembicaraan), sebagian lagi ada di perut, kemaluan, tangan, kaki dan akhirnya seluruh tubuh sehingga seluruhnya menjadi kotor oleh dosa dan kemaksiatan
Sedang kejahatan secara bathin terbatas di dalam hati saja, misalnya: kufur, kebid'ahan, kemunafikan, menyimpan keburukan terhadap orang lain.
Manusia yang akan diterima oleh Allah SWT nanti hanyalah manusia yang "bersih", manusia yang mempunyai hati yang bersih, sehat, selamat, suci atau disebut qolbun salim, yang tidak terkontaminasi oleh penyakit hati atau dosa. Manusia tidak akan selamat pada Hari Kiamat, kecuali dia yang datang kepada Allah SWT dengan keadaan hati yang bersih. (QS. Asy-Syu'ara: 88-89)
Lantas, bagaimana caranya membersihkan diri ?
Cara untuk membersihkan diri adalah melalui "pintu taubat". Tegasnya taubat menjadi jalan untuk memohon ampunan Allah SWT dan diikuti dengan kembali pada amalan yang sesuai dengan aturan-aturan-Nya. Secara harfiyah taubat berarti rujuk atau kembali, maksudnya kembali pada ketaatan terhadap perintah Allah.
Jadi taubat merupakan jalan yang harus ditempuh oleh orang-orang yang ingin membersihkan dirinya dan ingin mendapat ampunan serta keridhaan Allah SWT, "...bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kalian beruntung"Â (QS. An-Nur: 31).
Allah SWT. memerintahkan semua orang mukmin untuk bertaubat, dan tidak terkecuali bagi siapapun dia. Walaupun mereka ibadah secara istiqamah, tinggi tingkat derajat ketakwaannya. Jika dia tidak mau melakukan taubat, ia digolongkan kepada orang yang zhalim. Karena tidak mau melakukan taubat berarti tindakan zhalim dan bodoh. (QS. Al-Hujurat: 11).
Apakah taubat seorang hamba akan diterima Allah SWT ?
Allah SWT. berfirman: "Katakanlah, Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus-asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"Â (QS. Az-Zumar: 53)