Mohon tunggu...
Dandung Nurhono
Dandung Nurhono Mohon Tunggu... Petani - Petani kopi dan literasi

Menulis prosa dan artikel lainnya. Terakhir menyusun buku Nyukcruk Galur BATAN Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Balada Topeng Monyet

1 April 2023   10:30 Diperbarui: 1 April 2023   10:29 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Balada Topeng Monyet

Mendung gelap menggantung alamat hujan deras.
Sepotong singkong goreng bekal terakhir.
Sebotol air bening sisa kemarin.

Musik hidup yang khas mengetuk dada
: di kota banyak trotoar sesak pedagang,
   Sarimin pergi ke pasar naik sepeda,
   Sarimin pulang membawa luka.

Orang lalu lalang entah apa yang dikejar
: di kota terlalu banyak anak membawa gawai,
   tidak peduli Sarimin pergi ke pasar,
   tidak peduli Sarimin lapar.

Desember 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun