Banyak di antara kita yang tidak peduli atau bahkan mungkin mencampakkan peringatan Rasulullah SAW, “Demi Allah, bukanlah kefakiran yang saya khawatirkan terhadap kalian. Akan tetapi, saya mengkhawatirkan bahwa dunia akan dihamparkan untuk kalian sebagaimana telah dihamparkan untuk umat-umat sebelum kalian, kemudian kalian akan berlomba-lomba mendapatkannya sebagaimana orang-orang sebelum kalian berlomba-berlomba mendapatkannya, kemudian kalian pun dibinasakan oleh dunia itu sebagaimana orang-orang sebelum kalian telah dibinasakan olehnya.” (HR. Bukhari).
Untuk mengantisipasi agar kemiskinan spiritual dengan segala dampak negatifnya jangan sampai menjalar dan mengakar di kehidupan masyarakat, Islam mengingatkan bahwa manusia yang beruntung di dunia ini ialah mereka yang hidupnya tidak tersesat ke jalan yang keliru, lalu mengerjakan perbuatan yang baik dan bermanfaat bagi orang banyak. Orang yang demikian, meskipun hidup di tengah-tengah hiruk pikuk perlombaan mendapatkan kehidupan dunia, mereka akan tetap selalu tenang, kuat, dan istiqomah di jalan Illahi.
Semoga di bulan Ramadhan ini kita dapat dijauhkan dari sifat-sifat iri, dengki, culas dan perilaku buruk lainnya. Bulan suci ini dapat kita jadikan sebagai momen koreksi untuk memperbaiki diri agar tidak kehilangan kekayaan spiritual. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H