Mohon tunggu...
Dandi Priadi
Dandi Priadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hukum

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Pemikiran Gen Z dalam Menghadapi Pemilu: Antara Tantangan dan Harapan

7 Februari 2024   10:41 Diperbarui: 7 Februari 2024   10:58 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Generasi Z, yang terdiri dari individu yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, telah tumbuh dalam era teknologi digital yang merubah cara mereka berinteraksi dengan dunia, termasuk dalam hal politik dan pemilihan umum. Pemilu menjadi momen penting di mana suara mereka diharapkan dapat didengar dan memengaruhi arah perubahan di negara mereka. Namun, pemikiran Generasi Z dalam menghadapi pemilu seringkali mencerminkan kompleksitas dan keragaman pandangan mereka.

1. Keterlibatan Aktif di Dunia Maya

Generasi Z telah menjadi pionir dalam menggunakan media sosial sebagai alat untuk menyebarkan informasi dan memobilisasi dukungan politik. Mereka menggunakan platform seperti Instagram, Twitter, dan TikTok untuk menyampaikan pandangan mereka, membagikan konten politik, dan mendorong partisipasi pemilih. Melalui media sosial, mereka merasa memiliki suara yang kuat dan dapat berkontribusi secara langsung dalam proses politik.

2. Kritik terhadap Politik Konvensional

Banyak dari Generasi Z merasa frustrasi dengan politik konvensional yang dianggap lamban dan tidak responsif terhadap isu-isu yang dianggap penting bagi mereka, seperti perubahan iklim, kesetaraan gender, dan hak asasi manusia. Mereka cenderung mencari alternatif politik yang lebih progresif dan inovatif, serta mempertimbangkan calon dari luar jalur politik tradisional.

3. Peningkatan Kesadaran Akan Pentingnya Pemilihan

Meskipun terkadang dianggap sebagai generasi yang apatis terhadap politik, ada bukti yang menunjukkan bahwa Generasi Z memiliki peningkatan kesadaran akan pentingnya pemilihan. Mereka menyadari bahwa keputusan politik memiliki dampak langsung pada kehidupan mereka dan masa depan generasi mendatang. Karena itu, semakin banyak dari mereka yang terlibat dalam pendidikan pemilih dan meningkatkan partisipasi dalam pemilihan umum.

4. Keterwakilan dan Inklusi

Generasi Z memperhatikan keterwakilan dan inklusi dalam politik. Mereka menuntut agar para pemimpin politik mereka mencerminkan keragaman masyarakat dan memperjuangkan hak-hak semua kelompok, termasuk minoritas dan kelompok marjinal. Mereka memperjuangkan ruang yang aman dan inklusif di mana semua suara didengar dan dihargai.

5. Optimisme dan Harapan akan Perubahan

Meskipun dihadapkan pada tantangan yang kompleks, Generasi Z umumnya optimis tentang kemampuan mereka untuk membawa perubahan positif melalui partisipasi politik mereka. Mereka percaya pada kekuatan kolaborasi dan aktivisme untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua orang.

Dalam menghadapi pemilu, pemikiran Generasi Z mencerminkan dorongan untuk terlibat secara aktif, kritis terhadap status quo, dan optimis tentang potensi perubahan. Dengan memahami pandangan mereka, politisi dan pembuat kebijakan dapat lebih efektif dalam memperjuangkan kepentingan generasi muda dan membangun masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun