Mohon tunggu...
Dandi M S.S.M.
Dandi M S.S.M. Mohon Tunggu... Konsultan - Pembaca

Hi warga Kompasiana, nama saya Dandi Mailana Saputra.,S.M. Full time Business Part time Blogger Kegiatan saya dapat kalian kunjungi di instagram @dandi_m_s

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Anies Baswedan Capres "Independen" Pertama di Indonesia

23 Desember 2023   18:21 Diperbarui: 23 Desember 2023   18:32 955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Tentu langkah Anies sangat berat menghadapi Pilpres mendatang, salah satu kendalanya adalah ketika harus berlawanan dengan Prabowo Subianto yang lebih populer dan memiliki koalisi yang lebih gemuk dibanding Koalisi Perubahan. Dan langkah terdekatnya adalah lolos pada putaran pertama. Namun Anies punya pengalaman baik pada pilgub DKI, yang pada putaran pertama kalah dengan pasangan Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat. Namun pada putaran kedua menang dan berhasil menjadi Gubernur DKI.

Sebagian anggota DPR sendiri menolak dengan adanya Threshold dan kesulitan Capres independen untuk maju. Diantara nya adalah partai-partai yang perolehan suaranya tidak besar. Termasuk beberapa kali Undang-undang mengenai ambang batas diajukan untuk Judicial Review di Mahkamah Konstitusi.

Bagaimana jika Anies Baswedan berhasil menjadi presiden?

Tentu Anies perlu melakukan rekonsiliasi dengan para lawan politiknya untuk bergabung dengan pemerintah. Karena untuk mendukung cita-cita atau visi misi Presiden, pemerintah juga harus didukung dalam menjalankan tugasnya salah satunya agar anggota legislatif dapat meng-undang-kan program pemerintah. Meskipun bekerja sama dengan partai lain tidak terlampau sulit terutama seperti PPP, PAN, Golkar dan partai lain yang anggota partainya bukan Capres ataupun Cawapres pada pemilu 2024.

Dan jika Anies berhasil menjadi presiden maka ia akan menjadi presiden pertama yang dipilih oleh Rakyat yang bukan anggota Partai. Ini juga membuka kesempatan pada pilpres mendatang yang akan diisi banyak nama-nama potensial kendati bukan anggota partai.

Kedudukan Threshold dapat menempatkannya kesempatan antara pemerintah dan rakyat yang dalam hal ini diwakili oleh anggota DPR memiliki kedudukan yang sejajar. Sehingga peran para kader partai dapat membantu pada kedua sisi secara bersamaan. 

Selanjutnya sebagai calon presiden yang tidak memiliki partai, Anies harus konsisten memberikan kesetaraan porsi antara para partai pengusung dan pendukung walaupun jika dilihat sebagai porsi akan sulit untuk sama rata. Namun tentu harus diupayakan dengan optimal agar tidak ada barisan yang keluar gerbongnya. 

Terimakasih kepada seluruh pembaca, semoga hal-hal baik menyertai kita. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun