Mohon tunggu...
Dandi M S.S.M.
Dandi M S.S.M. Mohon Tunggu... Konsultan - Pembaca

Hi warga Kompasiana, nama saya Dandi Mailana Saputra.,S.M. Full time Business Part time Blogger Kegiatan saya dapat kalian kunjungi di instagram @dandi_m_s

Selanjutnya

Tutup

Politik

Partai Kebangkitan Nusantara, Yakin dapat Mengambil Hati Pemilih Muda?

18 Maret 2023   04:23 Diperbarui: 18 Maret 2023   07:03 1271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Partai Kebangkitan Nusantara atau PKN telah ditetapkan oleh KPU dapat mengikuti pemilu tahun 2024. Partai dengan logo garuda beserta latar berwarna merah putih khas bendera Majapahit ini tidak main-main dalam menggaet kader nya. PKN terdiri dari banyak mantan kader partai demokrat pada era ke-emasan nya. Bahkan PKN erat sekali kaitannya dengan Anas Urbaningrum. Bagaimana tidak, Ketua umumnya I Gede Pasek Suardika adalah mantan kader Demokrat. Selain itu Pasek juga di pecat karena menjadi sekjen ormas bentukan Anas Urbaningrum yaitu Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI). Ia bahkan harus di pecat sebagai ketua komisi III DPR RI dan harus angkat kaki dari partai SBY.

PKN juga berhasil menarik banyak elite politik negeri ini, bahkan Mentri era reformasi yaitu Laksamana Sukardi yang juga kepincut oleh partai loyalis Anas ini. Bahkan PKN juga di sebut sebagai tandingan dari partai Demokrat, bahkan mantan kader dengan status di pecat seperti Gede Pasek, Yus Sudarso dan barisan loyalis Anas yang lain. Selain dari banyak elite partai generasi tua, PKN juga menargetkan pemilih muda untuk memenangkan pilkada tahun 2024 mendatang. Meskipun di akun sosial Instagram mereka jumlah followers yang dimilikinya masih di bawah Gelora yang jumlahnya 45,5rb sedangkan PKN 26,2rb (18/03/2023).

Terlepas dari itu langkah nyata PKN mendekati pemilih muda di tunjukkan secara nyata dengan mendekati para influencer yang dekat dengan banyak pemilihnya. Salah satunya yang ramai di kabarkan PKN berhasil menarik Atien Simon sebagai kader nya meskipun selebgram ini tidak terlihat aktif mensosialisasikan partai baru ini. Keseriusan ini juga dengan menunjuk wakil ketua umum yang juga tokoh pemuda maluku sekaligus penyanyi yaitu Gerry H Hukubun. Bahkan yang terbaru, PKN berhasil meyakinkan salah satu anggota band punk yaitu Delpi "Band Dongker".

Band Dongker yang terkenal sebagai band Punk ini berhasil di pincut oleh PKN. Delpi sang member band yang berasal dari tongkrongan mahasiswa ITB ini berhasil ideologi anti kemapanan dan anti pemerintahan di rebut oleh partai PKN. Namun apakah PKN akan berhasil mendongkrak pemilih muda? Tentu belum tentu berhasil. Partai lain pun memiliki banyak tokoh muda yang secara popularitas lebih tinggi di banding partai ini. Mulai dari Pasha dan Endah Ungu yang berasal dari PAN, Charlie yang sebelumnya berada di partai PBB bersama Aldi Taher pun kepincut dengan partai pimpinan Zulkifli Hasan ini. Giring di PSI dan Bertrand Antolin di Nasdem dan banyak deretan artis lain yang ada di barisan partai tentu banyak manarik hati pemilih muda.

Namun PKN tidak terlalu kesulitan menarik pemilih muda meskipun dalam bayang bayang Anas Urbaningrum dengan segala kontroversi nya. Sebab kemungkinan pemilih muda sebagian dari pemilih baru yang tidak mengikuti track record Anas, sehingga fokus mereka hanya menarik perhatian pemilih muda bukan hanya harus membersihkan nama elite partai nya. Mereka harus banyak menarik tokoh muda daerah yang punya basis masa banyak guna mendompleng nama dan suara partai ini.

Namun image partai ini tidak se "Eye Catching" Partai Gelora, PAN, PSI yang berpengaruh terhadap Bargaining Position mereka sebagai partai yang "Anak Muda Banget". Bagaimana? Apakah kalian tertarik dengan PKN? Sudah sejauh mana PKN melebarkan sayapnya?

Terimakasih Kepada seluruh pembaca. Semoga Hal hal Baik menyertai para pembaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun