Mahasiswa Gen Z dilema akan pilihan menjadi aktivis kampus atau menjadi pekerja harian? Ber-organisasi di kampus memang tidak se serius bekerja atau magang. Tentu karena beban tanggung jawab yang berbeda.Â
Setiap perusahaan pasti membutuhkan keuntungan pada saat operasional perusahaan berlangsung, Maka tidak sembarang orang dapat masuk ke perusahaan. Hal dasar ini membuat beban tanggung jawab ketika berada di perusahaan berbeda dengan organisasi kampus.
Beberapa catatan mahasiswa mengatakan tingkat partisipasi mahasiswa untuk ber-organisasi menurun dari tahun ke tahun. Mungkin alasan ini juga akibat dari mahasiswa yang lebih memilih magang di perusahaan, dari pada ber-organisasi di kampus.Â
Mungkin waktu para mahasiswa akan tersita lebih banyak ketika harus magang dibanding ber-organisasi di kampus, selain itu waktu bertemu teman satu almamater nya pun akan hilang ketika memilih magang dari pada ber-organisasi di kampus.Â
Di sisi lain kamu akan memiliki uang tambahan, karena biasanya magang mendapatkan upah meskipun beberapa perusahaan tidak memberikan upah.
Di saat ini banyak sekali perusahaan yang meminta pengalaman kerja sesuai posisi yang di butuhkan. Ini menjadi dilema bagi para fresh graduate yang hanya mengantongi ijazah tanpa pengalaman bekerja sebelumnya.Â
Tentu hal ini berarti kamu perlu "Portofolio" yang baik sebelum kamu dapat di terima bekerja di perusahaan. Ya, kamu memerlukan pengalaman bekerja sebelum kamu lulus kuliah. Memang tidak seluruh kampus mewajibkan mahasiswa nya untuk magang, tapi ada baiknya kamu mengikuti magang dikala waktu kamu senggang.
Tak selalu pekerjaan "anak magang" sesuai dengan departemen yang di isi. Anak magang sering kali di cap sebagai tenaga bantuan bagi para karyawan saja, bukan sebagai orang yang mengerjakan jobdesk tertentu.Â
Namun ke ingin tahuan kalian akan diuji di perusahaan, sebab kalau kamu tidak mencari tahu bagaimana cara divisi kamu melakukan pekerjaannya maka bisa menjadi boomerang di kemudian hari kala kamu ingin melamar pekerjaan pada divisi tersebut.Â
Selain itu pilih lah perusahaan atau divisi yang sesuai dengan jurusan kamu ya. Pemilihan divisi atau posisi pekerjaan yang sesuai dengan jurusan yang kamu pilih tentu bagian dari implementasi keilmuan yang kamu pelajari selama di kampus. Alasan ini mungkin juga akan memudahkan kamu di terima perusahaan sebagai anak magang.
Sebelum kamu menjadi profesional di bidang yang kamu pilih, tentu pengalaman juga ikut mengantarkan kamu menjadi profesional sesungguhnya. Tidak semua perusahaan memiliki struktural yang "Gemuk" beberapa perusahaan memiliki divisi yang ramping yang mana artinya setiap sub-divisi bisa saja di isi oleh satu orang saja. Ini menjadi bahan pertimbangan perusahaan untuk mengharuskan calon karyawan mereka memiliki pengalaman bekerja pada posisi yang sama.
Untuk mengimbangi kegiatan kampus dan magang seimbang kamu juga dapat mencari tahu unit usaha yang dimiliki kampus, sebab tak jarang kampus memiliki unit usaha sendiri. Seperti Botani Mart IPB milik (Institut Pertanian Bogor) atau Tirta Sasmita milik (Universitas Pamulang). Mungkin di unit usaha milik kampus kamu dapat mendapatkan magang pertama kamu. Dan biasanya kampus menaruh kamu pada posisi yang sesuai dengan jurusan atau prodi kamu. Keuntungan lain mungkin akan diberikan oleh kampus, mungkin salah satunya berupa beasiswa yang diberikan kampus.
Ketika memutuskan untuk magang, Hati-hati bentrok dengan jadwal kuliah ya. Sebelum memutuskan untuk magang buat skema jadwal harian kamu, pastikan jadwal kuliah kamu tidak bentrok dengan jadwal magang.Â
Tentu ketika memutuskan untuk magang tidak lagi ada yang lebih penting di Antara nya. Sebab kamu yang butuh perusahaan untuk mendapatkan pengalaman baru, dan kamu juga yang butuh menuntaskan perkuliahan kamu. Jadi management waktu kalian harus tertata rapih agar tidak ada yang terbengkalai, baik itu kuliah atau pekerjaan kamu.
Selain magang kamu juga bisa mengikuti sertifikasi tertentu sebagai penunjang karir kamu. Kamu bisa mencari tahu kursus-kursus yang di adakan oleh pihak swasta ataupun pemerintah. Seperti pengalaman saya mengikuti kursus yang diadakan oleh Dinas Ketenagakerjaan dan transmigrasi provinsi yang di nama kan Balai Latihan Kerja Industri (BLKI).Â
Biasanya setiap kota ataupun provinsi memiliki BLKI yang mengadakan kursus secara gratis, selain itu kamu juga dapat makan dan uang saku selama mengikuti kursus tersebut.Â
Pada tahap akhir kamu akan mengikuti sertifikasi dari LSP BNSP yang mana lembaga tersebut sebagai validator kalau kamu kompeten pada rumpun keilmuan yang kamu ikuti. Setiap jurusan yang di buka memiliki jumlah penerimaan dan peminat yang berbeda, maka kamu harus mempersiapkan diri sebelum mengikuti test. BLKI diadakan setiap hari kerja, sebaiknya kamu memilih gelombang saat libur semester berlangsung.
Magang tidak diwajibkan tetapi lebih baik kamu mengikutinya agar memiliki pengalaman tambahan. Namun kamu juga dapat memilih opsi lain, salah satunya opsi yang saya tulis di atas.
Terimakasih untuk para pembaca. semoga hal-hal baik menyertai para pembaca
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H